[PORTAL-ISLAM.ID] Survei berjudul 'Ulama dan Efek Elektoralnya' milik Denny JA diduga pesanan. Sebab, survei tersebut dinilai untuk kepentingan Pilpres tahun 2019 mendatang dari pihak-pihak tertentu.
Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDem), Syafti Hidayat, mengatakan jajak pendapat (polling) seperti yang dibuat Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA itu tidak boleh lagi dilakukan. Sebab, survei semacam itu berpotensi mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
"Survei abal-abal (pesanan) ini sangat tidak etis, dan berpotensi memecah-belah umat. Survei yang dapat memicu konflik ini harus dihentikan. Persatuan bangsa harus diutamakan," tegasnya saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Jumat 16 November 2018.
Sebelumnya, LSI Denny JA merilis lima ulama yang dianggap paling berpengaruh di Indonesia, utamanya terkait Pilpres 2019. Mereka adalah Ustaz Abdul Somad, Ustaz Arifin Ilham, Ustaz Yusuf Mansur, Ustaz Abdullah Gymnastiar, dan Rizieq Shihab.
Syafti Hidayat mengingatkan agar para elite politik mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa ketimbang kepentingan politik. Pun demikian dengan semua lembaga survei.
"Sumber pembiayaan survei harus diketahui publik dan transparan. Agar pihak pihak tertentu tidak sembarangan dalam melakukan kerja sama dengan lembaga survei. Etika harus dijaga," pungkasnya.