[PORTAL-ISLAM.ID] Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel mengatakan memang benar dia membuat keterangan pers terkait tindakan hukum atas Rizieq Syihab yang dirilis pihaknya Rabu (7/11/2018) kemarin.
"Rilis tersebut benar dari saya, Agus Maftuh Abegebriel, Duta Besar LBBP (luar biasa dan berkuasa penuh) RI untuk Arab Saudi dan Wakil Tetap RI di OKI (Organisasi Kerjasama Islam)," kata Agus, seperti dilansir beritasatu.com.
Beberapa pihak menilai pernyataan yang termuat dalam rilis Dubes RI di Saudi ini tidak profesional dan partisan.
Bahkan diplomat senior mantan Dubes RI untuk Polandia, Hazairin Pohan (Haz Pohan), turut mengomentari rilis Dubes RI di Saudi ini.
"Mudah-mudahan tak benar klaim bahwa surat itu dikeluarkan Dubes RI Ryadh. Terlalu banyak keanehan dan kejanggalan dan jauh dari standar pekerjaan diplomatik," kata Haz Pohan yang disampaikan melalui akun twitternya, Kamis (8/11/2018).
Lebih lanjut Haz Pohan menguraikan:
▶️Kontroversi RHS di Saudi itu kayaknya bertujuan: 1) mendegradasi ketokohan RHS dengan menjadikannya seolah-olah beliau bermasalah dan tak disukai oleh KSA (Kerajaan Arab Saudi) sehingga tak pantas menjadi tokoh panutan.
▶️2) Mengopinikan seolah-olah HRS adalah 'korban yang lemah' dan tergantung belas kasihan (dari Dubes -red), guna memunculkan 'pahlawan kesiangan' yang seolah-olah justru menyelamatkan HRS.
Terbaca kok..
▶️Kita seyogianya jangan masuk ke hal-hal yang kontroversial atau sensitif agar tidak dianggap partisan dan campur tangan urusan dalam negeri hist country..
▶️Kalau terlalu campur urusan dalam negeri KSA beliau bisa di 'persona non-grata' kan oleh KSA alias diusir..
▶️I smell partisan spirit in there..
▶️Kita tak usah terjebak dalam isu asli palsu (rilis Surat Dubes) karena letter and spirit dalam kedua surat itu jauh di bawah standar kerja diplomatik. Spiritnya framing untuk mendegradasi bahkan menghinakan HRS..
▶️Lebai deh.. kerja diplomasi ya nggak kayak gini..
▶️Baik yang asli maupun palsu keduanya pekerjaan di bawah standar diplomasi.. kasihan..
▶️Udah salah pakai ngomong keras-keras lagi.. cara kerjanya di luar fatsoen diplomatik dan agak carmuk pulak..
▶️Kemlu ga usah masuk ke dalam hal-hal sensitif dan kontroversial ini.. Jika dubes keliru harap ditegur.
Mudah2an tak benar klaim bhw surat itu dikeluarkan Dubes RI Ryadh. Terlalu banyak keanehan dan kejanggalan dan jauh dari standar pekerjaan diplomatik..— Haz Pohan (@hazpohan) 8 November 2018
Kalau terlalu campur urusan dalam negeri KSA beliau bisa di 'persona non-grata' kan oleh KSA alias diusir.. https://t.co/oxpyuCd010— Haz Pohan (@hazpohan) 8 November 2018
Kontroversi RHS di Saudi itu kayaknya bertujuan: 1) mendegradasi ketokohan RHS dgn menjadikannya seolah2 beliau bermasalah dan tak disukai oleh KSA shg tak pantas menjadi tokoh panutan
— Haz Pohan (@hazpohan) 8 November 2018
2) Mengopinikan seolah2 HRS adalah 'korban yg lemah' dan tergantung belas kasihan,
— Haz Pohan (@hazpohan) 8 November 2018
guna memunculkan 'pahlawan kesiangan' yg seolah2 justru menyelamatkan HRS.
Terbaca kok..
Banyak tindakan kampungan yg dilancarkan untuk menyerang HRS malah menjadikan beliau tokoh ulama bahkan politisi terbesar di tanah air yg mampu mengumpulkan massa 5 juta lebih dalam saat dan tempat yg sama... https://t.co/ECwwir2xuh
— Haz Pohan (@hazpohan) 8 November 2018