[PORTAL-ISLAM.ID] Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Prof. Dr. Mohammad Mahfud MD, tiba-tiba menyoroti tentang keadilan penegakkan hukum.
Hal ini disampaikan Mahfud MD di akun twitternya pagi ini.
"Tegakkan hukum & keadilan. Jika hukum & keadilan tidak ditegakan berarti terjadi Disorientasi dari tujuan negara. Jika disorientasi terus terjadi muncullah distrust (ketidakpercayaan). Jika distrust meluas terjadilah Disobedience (pembangkangan rakyat), akhirnya Disintegrasi (negara pecah)," kata Mahfud MD di akun twitternya pagi ini, Rabu (14/11/2018).
Tegakkan hukum & keadilan. Jk hukum & keadilan tdk ditegakan berarti terjadi Disorientasi dari tujuan negara. Jk disorientasi trs terjadi muncullah distrust (ketidakpercayaan). Jk distrust meluas terjadilah Disobedience (pembangkangan rakyat), akhirnya Disintegrasi (negara pecah)— Mahfud MD (@mohmahfudmd) 14 November 2018
Entah peristiwa penegakkan hukum yang mana yang memantik twit Prof Mahfud MD ini.
Apakah KETIDAK ADILAN HUKUM pada kasus IDIOT Ahmad Dhani yang diproses hukum cepat, sementara ASU Bupati dan Sontoloyo Presiden dibiarkan?
Apakah KETIDAK ADILAN HUKUM kasus buron Garong Cina Honggo Rp 38 Triliun?
Kondisi 4 tahun terakhir ini memang sangat terasa...
"Saya tahu kemana ini mengarah. Yg menegakan hukum itu sudah jelas bukan oposisi. Syukron Pak @mohmahfudmd," komen warganet @JackTheRock4.
"Mantab Prof. Saya lebih suka prof tetap sebagai guru besar bangsa ini. Memberikan kesejukan, pengajaran dll. Masalah pilihan beda wajar. Tapi tujuan mencerdaskan bangsa jangan sampai hilang. Tetaplah jadi negarawan sejati," ujar @AQaelani.
Saya tahu kmn ini mengarah. Yg menegakan hukum itu sudah jelas bukan oposisi. Syukron Pak @mohmahfudmd— JackTheRock (@JackTheRock4) 14 November 2018
Mantab Prof. Saya lebih suka prof tetap sebagai guru besar bangsa ini. Memberikan kesejukan, pengajaran dll. Masalah pilihan beda wajar. Tapi tujuan mencerdaskan bangsa jangan sampai hilang. Tetaplah jadi negarawan sejati.— Aa qaelani (@AQaelani) 14 November 2018
Bisik in ini ke jokowi tepat di telinga nya, pake toa kalo perlu— Irfan (@Insideme11) 14 November 2018
