[PORTAL-ISLAM.ID] Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengaku sedih dengan realita yang terjadi dalam kehidupan anak muda Indonesia saat ini.
Prabowo mengomentari meme topi di mulai dari tingkat Sekolah Dasar hingga SMA, tapi setelah SMA topi nya berubah menjadi helm berwarna hijau yang biasa digunakan pengemdi ojek online.
"Saya sedih dengan realita yang ada, seperti di meme yang ada di internet terkait jalan karir anak muda di Indonesia, dari SD, SMP, SMA dan setelah lulus dia jadi ojek driver. Sedih tapi itulah realitas," kata Prabowo saat menyampaikan pidatonya di acara Indonesia Ecomic Forum di Hotel Shangri-La, Jakarta Selatan, Rabu (21/11) lalu.
Dikatakan Prabowo, keinginannya selama ini adalah jalan karir anak bangsa yang sukses dan jauh dari apa yang digambarkan oleh meme itu. Dia ingin anak muda dapat memiliki masa depan lebih baik, misalnya kata dia menjadi seorang wirausaha atau bahkan teknisi hingga pemilik restoran.
"Ini adalah pasion saya. Dari dalam lubuk hati saya tidak merasa bahagia. Saya ingin anak muda di Indonesia berwirausaha jadi teknisi, jadi pilot atau punya restoran, punya cafe. Punya usaha sendiri, punya peternakan. Bukan cuma kuli," kata Prabowo.
Oleh karena itu, dia pun memastikan bersama dengan Sandiaga Uno calon wakilnya di Pilpres 2019 mendatang dia akan memperjuangkan masa depan generasi penerus menjadi fokus utamanya.
Link: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20181121233951-32-348271/prabowo-prihatin-dengan-meme-pemuda-jadi-ojek-online
Namun oleh cebong, kesedihan dan keprihatinan ini malah dituduhnya Prabowo merendahkan profesi ojek online.
Kesedihan dan keprihatinan Prabowo ini mengingatkan pada sinetron Si Doel.
Babehnya Si Doel (alm Benyamin Sueb) bukan menghina kerjaan sopir (Si Doel), tapi dia ingin anaknya yang sudah dia sekolahkan tinggi dengan susah payah bisa mendapat pekerjaan yang lebih baik.
Yang doeloe blom nonton si Doel, nih ada pidionya...
[Video]
Babeh bukan menghina kerjaan supir tp dia ingin anaknya yg sudah dia sekolahkan tinggi dg susah payah mendapat pekerjaan yg lebih baik.— Çåπϑrå_ϑo∂πk💪كاندرا دوانغ (@candrabelt) 22 November 2018
Konteksnya sama spt Pak @prabowo berbicara ttg kerjaan ojol.
Apakah waktu sinetron itu tayang ada yg mempermasalahkan? pic.twitter.com/Sn2jD6NeWa
Halah! Saat Prabowo miris melihat lulusan SMA berkerja jadi ojek, klean mainin hestek OjekPahlawanKeluarga. Tapi saat mereka demo bikin macet untuk bisa mendapatkan penghasilan layak dan jaminan kerja, klean maki" mereka. Idup kok ngga bisa mikir lurus.— Pelan-pelan, Awe! (@awemany) 23 November 2018
Kita memang perlu miris untuk ketidakmampuan menghasilkan lapangan kerja yg layak. Miris atas lapangan kerja yang sama sekali tidak memiliki perlindungan dari kesewenangan modal. Lapangan kerja yg menyedot sumberdaya yg terlalu baik untuk jenis pekerjaannya.— Pelan-pelan, Awe! (@awemany) 23 November 2018
Idealnya, society harus mampu menghasilkan jenis pekerjaan yang mampu untuk mengembangkan potensi yg ada dalam diri individu. Bukan sekedar menghisap kering keringat pekerjanya. Dan kalo kita belum mampu ke sana ya mirislah.
— Pelan-pelan, Awe! (@awemany) 23 November 2018