[PORTAL-ISLAM.ID] Impor minyak karena tingginya konsumsi BBM subsidi dalam negeri membuat transaksi berjalan jebol. Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri sampai tak berani menaikkan harga BBM jelang Pilpres 2019 guna menekan konsumsi.
Lalu apa solusi dari Capres Prabowo Subianto dan Cawapres Sandiaga Uno guna mengatasi masalah BBM ini? Anggota Tim Ekonomi Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Dr. Dradjad Wibowo menjelaskan beberapa poin untuk atasi masalah BBM jika Prabowo nantinya terpilih menjadi Presiden.
"Prabowo-Sandi akan menggenjot pembangunan kilang minyak, pabrik etanol, infrastruktur penerima gas, dan pembangunan jaringan transmisi gas," kata Dradjad saat dihubungi CNBC Indonesia, Rabu (28/11/2018).
Dradjad menekankan, konversi penggunaan BBM ke gas dan energi terbarukan, khususnya biodiesel, akan diperluas.
Biodiesel dijadikan produk unggulan karena Indonesia adalah produsen minyak sawit terbesar di dunia.
"Di sisi lain, ekspor sawit Indonesia sedang diserang kampanye negatif yang berlebihan dan tidak fair oleh sebagian LSM dan pesaing minyak sawit di Eropa Barat. Dengan kebijakan industri yang proaktif, termasuk insentif yang tepat sasaran, Prabowo-Sandi ingin menjadikan Indonesia sebagai raksasa bioenergi dunia," papar ekonom INDEF ini.
Sebagai catatan, sambung Dradjad, dalam 5 tahun pertama Prabowo-Sandi, industri hilir dari minyak sawit, terutama oleo-kimia dan turunannya, juga dijadikan andalan.
Selain minyak sawit, bahan baku untuk bioenergi akan dihasilkan dari pemanfaatan puluhan juta hektar lahan hutan yang rusak menjadi lahan produksi aren, ubi kayu, dan bahan baku etanol lainnya.
"Jadi secara singkat, Prabowo-Sandi akan menggeser penggunaan BBM ke penggunaan gas dan bioenergi (termasuk biodiesel)," terang Dradjad.
Sumber: CNBCIndonesia