Selama di Banda Aceh saya menginap di hotel yang sama dengan calon wakil presiden no urut 2, mas Sandiaga Uno. Tadi malam saya diajak gabung acara beliau tetapi saya tidak bisa karena sudah ada acara lain.
Menjelang Subuh saya buka HP, ternyata ada WA dari mas Sandi yang dikirim pukul 23.57 wib "besok pagi saya sholat subuh di Masjid Ulee Kareng, Gabung yuk". Saya pun meluncur menuju masjid..
Usai Subuh saya kira beliau memberi sambutan, ternyata tidak. Saat keluar masjid jamaah banyak yang ngajak foto. Saat jamaah mengeluarkan dua jari, beliau berkata "jangan ini masjid, tidak boleh kampanye". Saya tertegun dan kagum, betapa ia sangat disiplin memegang aturan.
Setelah itu, saya ikut rombongan berjalan menuju Kedai Kopi. Ia menyantap hidangan yang disediakan. Setelah itu ia memberi sambutan dan doa "Yuk tahun 2019 jadikan tahun kopi. Kedai Kopi Aceh buka di Jakarta, Jawa, Singapura, Kualalumpur, Mekah, Madinah"..
Selama sambutan saya kira beliau mengajak hadirin untuk memilih nomor urut 2, ternyata tidak. Beliau lebih banyak memberikan inspirasi. Salah satunya tentang asal usul nama kedai kopi Solong.
Pemilik kedai kopi ini dulu pernah menolong orang beretnis Tionghoa. Orang yang ditolong ini sering berkata "Oe mau ke Ulee Kayeng, jumpa olang yang solong oe". Solong itu artinya tolong. Sejak saat itu, kedai kopi ini terkenal bernama Solong.
Mas Sandi mengambil inspirasi dari kisah ini "itulah Islam yang rahmatan lil 'alamin, menolong tidak pandang suku, ras dan agama"..
Pagi ini, sambil nyruput kopi di Kedai Kopi Solong saya mendapat pelajaran tentang, disiplin, kesantunan, kesholehan, pentingnya mental entrepreneur dan jangan mudah mengobral janji..
Terima kasih mas Sandi..
(Jamil Azzaini)