[PORTAL-ISLAM.ID] Setelah 'menyebrang' menjadi pengacara Jokowi-Ma'ruf, Yusril Ihza Mahendra kerap melontarkan pernyataan-pernyataan kontroversial yang tak jarang 'menyerang' kubu Prabowo-Sandi dan Gerindra.
Terbaru di berita detikcom:
[Jumat. 09 Novemver 2018]
Yusril: Tak Ada Track Record Prabowo-Sandi Pejuang Islam
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Prof Yusril Ihza Mahendra mengaku ragu akan citra yang selama ini dikembangkan seolah pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno banyak berjasa untuk kepentingan Islam. Sebab, sepengetahuannya, selama ia mengenal dan bergaul dengan Prabowo dan Sandiaga, hampir tak ada rekam jejak yang mengindikasikan ke arah itu.
"Jadi kalau Pak Prabowo dianggap sangat Islam, saya sendiri kurang percaya juga dengan hal itu. Apa iya? Sebab, nggak ada track record-nya," kata Yusril, yang baru ditunjuk sebagai kuasa hukum pasangan calon presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin kepada detikcom, Kamis (8/11/2018).
Link: https://news.detik.com/berita/d-4294151/yusril-tak-ada-track-record-prabowo-sandi-pejuang-islam
***
Pernyataan Yusril ini mendapat tanggapan luas pendukung Prabowo-Sandi.
Bahkan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon juga menanggapi secara serius pernyataan Yusril ini yang dinilai melaupakan sejarah pendirian PBB.
"Saya ingatkan @Yusrilihza_Mhd, saya ikut lahirkan PBB dan Pak @prabowo ikut membantu partai ini bisa hadir pada waktu itu (1998). Yang ikut mengajak Anda ke partai baru waktu itu adalah saya dan (alm.) Farid Prawiranegara, putra Pak Sjafroeddin Prawiranegara. Jangan lupa sejarah. Lalu kami keluar," kata Fadli Zon melalui akun twitternya, Jumat (9/11/2018).
Sy ingatkan @Yusrilihza_Mhd , sy ikut lahirkan PBB n P @prabowo ikut mbantu partai ini bisa hadir pd waktu itu (1998). Yg ikut mengajak Anda ke partai baru waktu itu adalah saya n alm. Farid Prawiranegara, putra Pak Sjafroeddin Prawiranegara. Jgn lupa sejarah. Lalu kami keluar. https://t.co/JJr8qFYpzk— Fadli Zon (@fadlizon) 9 November 2018
Ini saya suka. Ada jasa dan keterlibatan dlm perjalanan bangsa. Jokowi malah tak punya jasa, tak terlibat apa2. Bukan aktivis, bukan pejuang, tak melakukan apa2, tak punya sejarah. Kita capek memanggang sate, sudah mateng disambar gondoruwo. Sial.— jokoedy (@jokoedy6) 9 November 2018
Jikapun Pak YIM merasa mereka tidak islami paling tidak mereka tidak mengkriminalisasi ulama bahkan ikut berjuang mengalahkan penista agama. Oh ya, warga kecil di oenjaringan sekarang lebih diperhatikan di era Anies-Sandi lho.— Udi (@udiks7) 9 November 2018