[PORTAL-ISLAM.ID] Penuturan Arya Efendi, salah satu driver ojek online (ojol):
"Saya jadi tukang ojek sudah lebih satu tahun, bukan karena profesi.. tapi karena pilihan di antara pilihan, karena jaman ini sudah kurang menguntungkan, jangankan tamat SMA, yang S1 pun susah cari kerja, karena pemerintah gagal dalam menyediakan lapangan kerja seperti yang dijanjikan,
itu kenapa kami anak bangsa ini memilih jadi tukang ojek, dari pada kami ngemis, atau jadi tukang rampok..
Nah, Anda yang gagal paham itu seharusnya bisa menyimak dengan jelas apa yang dilontarkan pak Prabowo, saking prihatinya terhadap keadaan ini, sehingga banyak yang tamat SMA, bahkan S1 cuma hanya bisa jadi tukang ojek, karena susahnya cari kerjaan, bukan karena tukang ojek pekerjaan murahan, ga usah di goreng goreng lah..
Ada yang empati terhadap nasib pribumi malah kalian bully, dan nuntut minta maaf.. mikir wuii, ini yang nama nya SONTOLOYO tingkat tinggi. Anda pribumi atau bukan, anda anak bangsa atau bukan, jiwa kebangsaan kalian di tarok di mana, coba mikir yang bener..
Nah sekarang pemerintah peduli ga dengan kita? Peduli ga dengan nasib jutaan para driver? Peduli ga dengan nasib keluarga driver di rumah apakah bisa hidup layak sebagai anak bangsa?
Kalau peduli, kenapa tidak mampu membuat keputusan perpres/kepres, tentang regulasi minimal tarip ojol, kenapa argo sekarang semakin tak manusiawi, itu yang seharus di pikir, kenapa kita driver ojol semakin di cekik,
Wes ngerti apa blum son..."
Sy jadi tukang ojeg sdh lebih satu tahun,bukan karna provesi,, tapi karna pilihan, di antara pilihan, krna jaman ini...
Dikirim oleh Arya Efendi pada Kamis, 22 November 2018
Sumber: fb Arya Efendi