[PORTAL-ISLAM.ID] Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief angkat suara soal gaya kepemimpinan Soeharto dan petahana, Presiden Joko Widodo. Menurut dia, ada kemiripan cara dalam melanggengkan kekuasaannya, terutama tentang mobilisasi kepala daerah.
"Zaman Pak Harto mendisiplinkan kepala daerah untuk kepentingan pemilu, dari gubernur sampai bupati dengan penempatan orang dengan ketat dari jalur ABRI, Birokrasi, Golkar (ABG). Zaman Jokowi mendisiplinkan kepala daerah dengan kasus hukum. Beda tapi SAMA," cuit Andi dalam akun twitternya @AndiArief__, Selasa 20 November 2018.
Pernyataan singkat Andi tersebut berdasar atas banyaknya kepala daerah yang mendukung petahana di Pilpres 2019. Dukungan tersebut nampaknya agar para kepala daerah lepas dari jerat kasus hukum.Zaman Pak Harto mendisiplinkan kepala daerah untuk kepentingan pemilu -------dari gubernur sampai bupati dengan penempatan orang dengan ketat dari Jalur ABRI, Birokrasi, Golkar (ABG). Zaman Jokowi mendisiplinkan kepala daerah dengan kasus hukum. Beda tapi SAMA.— andi arief (@AndiArief__) November 19, 2018
"Pak Harto memobilisasi rakyat dengan berbagai apel kebulatan tekad menjelang Pemilu mendukung pencalonan periode berikutnya. Pak Jokowi memobilisasi kepala daerah dengan kebulatan tekad tanpa apel dengan tujuan sama," tukas Andi.
Andi mengaku heran dengan koalisi Jokowi yang sering mengungkit cara Soeharto di masa Orde Baru, tapi tak bisa berkaca kalau yang dilakukan sosok junjungannya memiliki kemiripan dengan gaya kepemimpinan Soeharto.Pak Harto memobilisasi rakyat dengan berbagai apel kebulatan tekad menjelang Pemilu mendukung Pencalonan periode berikutnya. Pak Jokowi memobilisasi kepala daerah dengan kebulatan tekad tanpa apel dengan tujuan sama.— andi arief (@AndiArief__) November 19, 2018
"Kalau Anda menentang cara Pak Harto membangun manajemen ketakutan terhadap rakyat dan kepala-kepala daerah untuk kepentingan perpanjangan jabatan Presiden, mengapa Anda membiarkan hal yang sama saat ini terjadi?," tulis Andi.
Kalau anda menentang Cara Pak Harto membangun manajemen ketakutan terhadap rakyat dan kepala-kepala daerah untuk kepentingan perpanjangan jabatan Presiden, mengapa anda membiarkan hal yang sama saat ini terjadi?— andi arief (@AndiArief__) November 19, 2018
Sumber: Teropong Senayan