[PORTAL-ISLAM.ID] Kedua kubu menduga ada Grand Scenario di balik "Ratna-Sarumpaet-Gate". The principle of plausible deniability berlaku. Tidak ada satu pihak menyatakan bertanggung jawab atas manuver Ratna.
The damage has been done. Kubu Prabowo-Sandi dan 200 aktifis adalah pihak yang paling dirugikan.
Dalam operasi intelijen, ada metode "intentionally failed operation". Operasi gagal yang disengaja. "Amatiran" unsurnya. Varian dari pseudo operation yang berfungsi sebagai triger mendown-grade Paslon Prabowo-Sandi.
Ratna ngarang cerita dramatik. Playing with irrational side of human's mind i.e. "feeling" dan empati.
Hanya dalam satu hari, polisi berhasil membongkar data klinik oplas Ratna. Trigernya; informasi netizen seputar "wallpaper" ruang oplas. Esoknya, Ratna harus mengakui telah berbohong.
Dalam dunia marketing, ada istilah serupa. Alfred P. Sloan Jr dari General Motor menciptakan modus "dynamic obsolescence". Kritikus menyebutnya "Planned obsolescence" atau "built-in obsolescence", yaitu usia product sengaja dibuat rusak pada masanya.
Kebohongan Ratna ya seperti itu.
Penulis: Zeng Wei Jian