[PORTAL-ISLAM.ID] Joko Widodo telah menjilat ludah sendiri karena membiarkan Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan tahunan IMF dan World Bank.
Demikian disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono melalui pesan elektronik yang dipancarluaskannya, Selasa 9 Oktober 2018.
Saat konferensi Asia Afrika dengan gagah Jokowi menyampaikan pidato bahwa IMF dan World Bank merupakan organisasi keuangan dunia yang sudah usang untuk diharapkan menjadi lembaga keuangan yang bisa memperbaiki perekonomian dunia. Namun sekarang Jokowi malah memberikan jamuan megah dengan menggunakan duit rakyat kepada para peserta pertemuan IMF-World Bank.
"Lah kok nggak batalin aja tuh annual meeting IMF-WB. Sampai-sampai semua pesertanya dianggarkan mendapat cedera mata gratis yang biayanya ratusan miliaran. Piye iki Kangmas," kata Arief Poyuono.
Nasi sudah jadi bubur. Arief mengingatkan Jokowi harus bisa meyakinkan IMF dan Bank Dunia agar memberikan pinjaman lunak untuk merehabilitasi dan membangun kembali daerah-daerah yang terkena bencana seperti di Lombok, Donggala dan Palu. Masyarakat di ketiga daerah bencana tersebut sangat berharap infrastruktur yang hancur bisa diperbaiki.
"Jangan bikin malu bangsa Indonesia. Hasil dari annual meeting IMF/World Bank harus bisa memberikan manfaat bagi perekonomian nasional. Bermanfaat juga untuk kurs rupiah menguat hingga 10 ribu per dolar AS. Sehingga dana yang hampir satu triliun keluar untuk annual meeting IMF/WB tidak sia-sia ya," kata dia .
"Dan ingat, jangan lagi gagah-gagahan ngomong IMF dan World Bank organisasi usang kalau belum tahu benar fungsi dan manfaatnya," tukas Arief Poyuono.
Sumber: RMOL