[PORTAL-ISLAM.ID] Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berharap Presiden Joko Widodo atau Jokowi bisa menjelaskan alasan yang tepat kepada rakyat soal penggratisan retribusi Jembatan Suramadu. “Pemerintah harus menjelaskan dengan baik kepada rakyat agar tidak ada miskomunikasi dan persepsi yang berkepanjangan,” kata SBY di Yogyakarta, Ahad, 28 Oktober 2018.
Menurut SBY jembatan penghubung Pulau Jawa dan Madura ini awalnya dibangun di era Presiden Megawati. Dalam prosesnya, pembangunan jembatan sempat terhenti. Setelah SBY menggantikan Megawati, pembangunan jembatan dilanjutkan dan diresmikan pada 2009. Jokowi akhirnya menggratiskan retribusi jembatan sepanjang 5.342 meter ini.
SBY berujar kebijakan Jokowi menggratiskan tarif Suramadu tidak bisa buru-buru dikatakan salah. Meskipun di masyarakat timbul pro dan kontra, presiden memiliki kewenangan dan kebijakan mengubah. Termasuk Suramadu yang awalnya ada retribusi menjadi gratis. “Silakan gratiskan, tetapi apa pertimbangannya. Apakah karena ekonomi, sosial atau yang lain,” kata SBY.
Menurut SBY di era seperti ini, rakyat boleh tahu alasan yang mendasari pemerintah dalam membuat kebijakan yaitu menggratiskan retribusi Suramadu. Sebab, banyak wacana untuk menggratiskan jalan tol Jagorawi, ataupun jalan tol Cikampek yang sudah lebih dulu agar rakyat tidak juga terbebani. “Rakyat ingin tahu kenapa digratiskan,” kata SBY.
SBY tidak mau masuk dalam klaim mengklaim sebuah proyek karya pembangunan. Apalagi kemudian dibenturkan dengan kepentingan politik dengan Presiden Megawati ataupun Presiden Jokowi.
“Lebih baik saling menghormati. Kalau pembangunan yang belum selesai, bisa dilanjutkan presiden setelahnya. Sebetulnya (saya) tidak ingin masuk dalam klaim mengklaim karya pembangunan. Saya tidak suka dibentur-benturkan dengan Presiden Jokowi dan Megawati,” tuturnya, seperti dilansir Tempo.
Jembatan Suramadu: jejak karya banyak Presiden. Digagas Soekarno, dilanjutkan perencanaannya oleh Soeharto, Habibie dan Gus Dur, lalu ground breaking oleh Megawati. Dilanjutkan dan dituntaskan pembangunannya oleh SBY.— Rachland Nashidik (@RachlanNashidik) 27 Oktober 2018
Jokowi? Menggratiskannya sesaat menjelang Pilpres 2019. pic.twitter.com/VTrk9bReGB
Boro-boro ikut membangunnya. Ikut memikirkan saja tidak. Tapi jembatan karya banyak Presiden itu ia gratiskan.
— Rachland Nashidik (@RachlanNashidik) 27 Oktober 2018
Tentu beliau punya pertimbangan. Kita cuma bisa mencatat: itu ia lakukan sesaat sebelum Pilpres 2019. Dan sesaat setelah harga masuk jalan tol lain justru naik.