[PORTAL-ISLAM.ID] Ketua Gerakan Nasional Tanggap Bencana (Genta) Pusat Khidmat Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Naharus Surur mengatakan, PKS masih fokus untuk membangun 1.000 hunian sementara (huntara) bagi korban terdampak Gempa Lombok.
"Di Lombok, kami sedang fokus huntara target 1.000. Realisasinya baru dua ratus. Karena gubernurnya adalah kader PKS, harapannya, ini bisa diselesaikan oleh pemerintah karena proses rehabilitasi dan rekontruksi sudah menjadi wilayahnya pemerintah," ungkap Surur yang juga Wakil Ketua Bidang Kesra DPP PKS, dalam siaran pers DPP PKS, Rabu 17 Oktober 2018.
Gempa bermagnitudo 6,4 Skala Richter yang melanda Pulau Lombok pada 29 Juli 2018 lalu ini mengakibatkan 483 korban meninggal dunia dan 31.925 rumah rusak berat. Karena alasan inilah, PKS fokus pada pembangunan huntara untuk masyarakat.
Meski gempa Lombok sudah lama terjadi, masih menurut Surur, proses penanganannya tetap membutuhkan waktu yang cukup panjang.
Dia menegaskan PKS akan terus hadir hingga masa recovery usai sebagai bentuk khidmat PKS kepada masyarakat.
"Proses ini lumayan panjang, mulai dari gawat daruratnya, recovery dan rekontruksi. Setelah pemilu, kita akan tetap jalan dan tidak tergantung sedang tahun pemilu atau tidak. Karena tagline PKS berkhidmat untuk rakyat. Sama dengan Lombok, di Palu kita jalan juga. Termasuk potensi musibah banjir dan longsor yang sudah terjadi beberapa, karena negara ini memang daerah bencana alam," tuturnya.
Melalui Genta Pusat Khidmat PKS yang dilaunching pada 5 Oktober 2018 ini diharapkan PKS semakin siap dalam penanganan tanggap bencana.
Dengan koordinasi yang semakin mudah, aksi lapangan yang cepat dan tetap fokus meski terjadi beberapa bencana yang berdekatan.
"Fokus Genta pada bencana, sehingga diharapkan tidak butuh waktu lama untuk penanganan langsung. Koordinasi 1x24 jam bisa aksi di lapangan. Setidaknya dari orang lokal, seperti kemarin, 2x24 jam sudah ada tim advance dari relawan PKS setempat. Kesiapan seperti itu sudah bagus, meskipun ada gempa Lombok dan Sulsel yang berdekatan, tidak mempengaruhi fokus PKS dalam penanganan dan pembagian sumber daya," katanya.
[Video]