[PORTAL-ISLAM.ID] Tiga pelaku pembakaran bendera berkalimat tauhid di Garut, Jawa Barat, diberi "panggung" untuk menceritakan kejadian versi pelaku. Kok mirip dengan kasus pembacokan ahli IT Hermansyah? Pelaku pembacok Hermansyah "diberi panggung" untuk bicara ke media menuturkan versi mereka. Aneh tidak?
Ketiga pelaku pembakar bendera Tauhid memberikan keterangan kepada wartawan di Mapolres Garut, Jalan Sudirman, Selasa (23/10/2018).
Identitas ketiga orang itu dirahasiakan polisi. Mereka masih berstatus saksi (bukan tersangka). Saat memberikan keterangan, bagian mulut mereka ditutup masker.
Pelaku tetap ngotot mengklaim bendera yang mereka bakar adalah bendera HTI.
Mereka juga menyebut kejadian hanya spontanitas tak ada sedikitpun kaitan dengan kebijakan Banser.
Pelaku pembakar bendera Tauhid ini juga tampak enggan untuk meminta maaf.
"Mungkin saya disini meminta maaf apabila dengan peristiwa ini menjadikan ketidaknyamanan," ujarnya mengakhiri penjelasan ke media. Minta maaf kok pake mungkin.
DAN TIDAK ADA SESI TANYA JAWAB!
Ketiganya kembali digiring polisi memasuki salah satu ruangan di blok Satreskrim Polres Garut.
Dari video wawancara pelaku pembakar bendera tauhid tampak sangat tenang dan percaya diri...
Apa sudah yakin bakal "aman" kasusnya?
[Simak video penuturan Pelaku, dan pernyataan MUI bahwa itu bendera Tauhid]
Pembakar Bendera Tauhid di Garut Minta Maaf tapi Masih Tetap kukuh bilang— CAK KHUM (@CakKhum) 23 Oktober 2018
"bendera yang kami bakar saat HSN itu bendera yang terlarang yang dilarang pemerintah yaitu bendera HTI,"#2019GantiPresiden #PrabowoSandi #AdilMakmur pic.twitter.com/Fga1MDl6kM
Catat dan sebarkan!— PurwaRaja (@RajaPurwaBU) 23 Oktober 2018
Tolong di Cc-in ke Yaqut dkk! Jgn kebanyakan ngeles kek bajay omprengan! :-)
MUI menilai bendera yang dibakar oknum Banser NU berkalimat Tauhid #BanserBertaubatlah#2019GantiPresidenpic.twitter.com/Z7JNwrmiLo