[PORTAL-ISLAM.ID] Media internasional ASIA TIMES menyoroti nasib petahana Presiden Joko Widodo di Pilpres 2019 mendatang.
Artikel berjudul "Widodo’s luck turns amid mounting disasters", terbit pada 5 Oktober kemarin.
[Terjemahan]
Keberuntungan Widodo Berubah di Tengah Meningkatnya Bencana
Dipukuli oleh dua bencana yang dipicu gempa bumi secara berurutan (NTB-Sulteng), letusan gunung berapi Soputan, dan mata uang yang terus terjun, keberuntungan tampaknya telah meninggalkan Presiden Indonesia Joko Widodo hanya ketika ia sangat membutuhkannya [menghadapi Pilpres -red].
Masih belum pulih dari serangkaian gempa mematikan di pulau Lombok Nusa Tenggara Barat, pemerintahnya berjuang untuk menanggapi bencana tsunami 28 September yang menghancurkan di Sulawesi Tengah, yang telah menewaskan lebih dari 1.550 orang dan menyebabkan 200.000 orang yang selamat membutuhkan bantuan.
Letusan Gunungapi Soputan pada 3 Oktober di Sulawesi Utara hanya menambah ketakutan seismik, sementara sehari sebelumnya mata uang Indonesia menembus 15.000 rupiah terhadap dolar, paling rendah sejak krisis keuangan Asia tahun 1997-1998.
Tidak satu pun dari hal ini yang dibutuhkan Widodo tujuh bulan dari pemilihan presiden tanggal 27 April 2019, di mana peluangnya untuk memenangkan masa jabatan kedua semakin terkait dengan masalah ekonomi dan sekarang mungkin untuk menangani bencana alam juga.
Selengkapnya Link: http://www.atimes.com/article/widodos-luck-turns-amid-mounting-disasters/
***
Artikel ASIA TIMES ini mengingatkan analisa Penggamat dan dosen Universitas Indonesia (UI) Prof. Ronnie Higuchi Rusli yang memberikan pendapat terkait drama kebohongan Ratna Sarumpaet yang berhasil menyita perhatian luas publik.
Mantan pejabat di Kemenko Maritim era Rizal Ramli ini menyebut kasus kebohongan Ratna Sarumpaet berhasil membuat rakyat melupakan persoalan-persoalan besar yang tengah dihadapi bangsa ini.
Kasus kebohongan RS sngt membantu rakyat melupakan pengeluaran dalam “jumlah Rp triliunan” oleh 1 penipu yg membobol 14 bank plus bencana tsunami dan penjarahan pasca tsunami Palu-Donggala., daaan pesta makan super enak di hotel2 super mahal di Bali utk tamu special IMF-WB— Ronnie Higuchi Rusli (@Ronnie_Rusli) 3 Oktober 2018
Tetap fokus kepada perbaikan ekonomi yg jadi pokok perihal terpuruk ekonomi Indomesia:— Ronnie Higuchi Rusli (@Ronnie_Rusli) 4 Oktober 2018
1. 14 bank kena tipu Rp 14 Triliun oleh 1 pemilik SNP.
2. Gempa Lombok+Palu-Donggala tdk tertangani.
3. Impor beras melebihi kebutuhan 2 juta ton.
4. +/-Rp 1Triliun utk pesta pertemuan IMF-WB.
Berapa sih dampak kebohongan RS thdp perekonomian Indonesia?? 25jt+ 20Jt + 40 Jt total Rp 85jt. Tuchh Bos Pemilik Columbia dengan 14 bank berapa Rp Triliun + Biaya Lombok+Palu-Donggala + Makan enak hotel super mewah pesta super besar di Bali uang rakyat berapa Rp T total gak rame— Ronnie Higuchi Rusli (@Ronnie_Rusli) 4 Oktober 2018
Saya percaya data ini maka saya yakin menjelang akhir tahun ke 15500-16000 pic.twitter.com/VAEvJIF1Hq— Ronnie Higuchi Rusli (@Ronnie_Rusli) 5 Oktober 2018