(Mahfudz Siddiq, mantan Wasekjen PKS era Anis Matta)
[PORTAL-ISLAM.ID] Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merombak struktur kepengurusan di sejumlah Dewan Pimpinan Wilayah (DPW), termasuk yang terbaru di wilayah Sumatera Utara dengan alasan hanya rotasi biasa. Mahfudz Siddiq menyebut perombakan itu merupakan bersih-bersih loyalis Anis Matta yang merupakan eks Presiden PKS itu.
"Penggantian massal jajaran pengurus wilayah PKS Sumatera Utara kelanjutan dari pembersihan unsur Osan. Osan (orang sana) adalah istilah yang dipakai tim intelijen PKS untuk menyebut para pendukung Anis Matta," kata Mahfudz saat dikonfirmasi, Rabu (17/10/2018).
Ia bahkan menyebut isu perombakan ini sempat diketahui di tengah jalan. Perombakan itu, kata Mahfudz, baru bisa dieksekusi di bawah Tifatul Sembiring.
"Rencana penggantian di tengah jalan sebenarnya sudah terdengar beberapa bulan lalu. Tapi baru dieksekusi setelah ada pergantian ketua wilayah dakwah Sumatera bagian utara dari Pak Hermanto ke Pak Tifatul," ucapnya.
Tifatul sebelumnya mengatakan perombakan ini adalah semacam tour of duty dan tidak ada hubungannya dengan isu-isu yang beredar di media sosial bahwa PKS retak dan sebagainya.
Bagi Mahfudz, kader PKS sudah paham bahwa perombakan ini adalah agenda pembersihan dari loyalis Anis Matta.
"Meski dijelaskan sebagai penyegaran dan tour of duty, tapi di kalangan kader PKS mereka sudah paham bahwa ini bagian dari 'agenda pembersihan' yang dilakukan pimpinan PKS. Ini kelanjutan dari pembersihan pengurus wilayah di Bali, NTT, Jatim, Jateng, Sumsel, Sulsel, Sulbar dan beberapa wilayah lain," kata mantan Wasekjen PKS era Anis Matta itu.
Mahfudz lalu bicara soal kemungkinan agenda yang disebutnya pembersihan ini akan membuat PKS makin solid dan makin siap hadapi Pemilu 2019. Ia tidak dapat menerima argumentasi tersebut.
"Saya nggak yakin PKS jadi tambah solid dan tambah siap. Mungkin yang terjadi malah sebaliknya. Tapi semua keputusan ini jadi urusan dan tanggung jawab pimpinan sekarang. Kalau mereka yakin itu langkah yang benar dan tepat, ya kita lihat nanti saja. Tapi ada peribahasa: siapa menabur angin, ia menuai badai," ucap Mahfudz.
Tifatul telah menepis anggapan Mahfudz. Dia sebelumnya menyebut PKS melakukan penyegaran jelang Pemilu 2019. Tifatul menegaskan perombakan struktur DPW PKS Sumut itu tak berkaitan dengan isu perpecahan partai.
Tifatul mengibaratkan pergantian jabatan di PKS ini seperti rotasi di sebuah tim sepakbola.
"Ini ibarat sebuah tim sepakbola, melihat komposisi materi pemain lawan yang makin canggih, maka pelatih merombak dan menurunkan pula pemain-pemain yang dianggap cocok. Suatu saat, mungkin dirombak kembali," tutur Tifatul, seperti dilansir detikcom.
(Baca: Mahfudz Siddiq Beberkan 'TIM HANTU' Pengacak-acak PKS)