[PORTAL-ISLAM.ID] Ada yang menarik dalam aksi Aliansi Pejuang Tauhid Jawa Barat yang menggelar aksi di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat, 26 Oktober 2018 selepas salat Jumat.
Bukan. Bukan soal jumlah massa yang mencapai ribuan orang yang menarik dari aksi ini. Bukan juga tentang keberanian para pejuang tauhid ini mengecam peristiwa pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid di Kabupaten Garut yang belakangan dipelintir menjadi bendera HTI. Bukan juga tentang keteguhan hati para pejuang tauhid untuk tetap berdiri mengibarkan bendera tauhid meski hujan turun dengan deras
Hal menarik dalam aksi ini adalah keberadaan posko logistik dan kesehatan Emak-Emak Bertauhid.
Mengapa?
Karena kebangkitan kaum perempuan dalam berbagai aksi berpartisipasi massa besar memang merupakan sebuah fenomena menarik.
Emak-Emak adalah indikator paling nyata dari perubahan ekonomi negara.
Maka tak heran jika Emak-Emak yang biasa berada di garis belakang sebagai kelompok pendukung urusan logistik, kini tak malu-malu lagi maju ke garis depan dan menyampaikan aspirasi mereka secara tegas dan keras.
Hal ini menjadi semakin menarik ketika menyadari, meski para emak itu kini semakin berani menyuarakan aspirasi, namun mereka tetap mendukung logistik para pejuang. Dengan kata lain, para emak ini berdiri tegak dengan dua kaki pada 2 field yang berbeda. Sebagai pejuang dan sebagai supporter. Betul-betul luar biasa.
Keberanian para emak yang luput dari perhatian media ini pun menarik perhatian seorang warganet yang mengabadikan keberadaan Posko Kesehatan dan Logistik Emak Emak Bertauhid pada Aksi Bela Tauhid hari ini.
Berikut videonya.
Gedung Sate 26 Oktober 2018 Bada Shalat Jumat Pusdai, @Intel_FPI @chloetowntale @tvOneNews @infobdg #BelaKalimatTauhid #BelaTauhid pic.twitter.com/B1KPdKhlLK— fairdee (@ferdibanged) October 26, 2018