[PORTAL-ISLAM.ID] Letnan Jenderal TNI Marinir (Purn) Suharto menjabat Komandan Korps Marinir TNI ke-12 (Korps elite TNI AL) saat terjadinya kerusuhan 1998.
Sedangkan Letnan Jenderal (Purn) Prabowo Subianto saat itu memegang jabatan Panglima Kostrad yang membawahi pasukan cadangan ABRI yang jumlahnya cukup besar pada waktu itu (sekitar 11 ribu prajurit).
"Terus terang pada waktu 1998, apabila beliau (Prabowo) mau kudeta, apa susahnya sih kita? Kebetulan pada waktu itu kami betiga memegang suatu pasukan elit yang ada di Republik ini: Kostrad, Marinir, dan Kopassus," papar Letjen TNI Marinir (Purn) Suharto.
Simak selengkapnya video testimoni Letjen TNI Marinir (Purn) Suharto.
Cukup dengan liat dan dengar video yang singkat ini, kita sudah bisa mengatakan:
"Hanya Prabowo yang tepat untuk memimpin negeri ini.."
[Video]
cukup dgn liat dan dengar— PEnyaIR BerDaraH #2019PrabowoPresiden (@Pur42PiNtar) 30 September 2018
video yg singkat ini,kita sdh
bs mngatakan,
"hanya prabowo yg tpat tuk
memimpin negiri ini.. pic.twitter.com/yCEFYxWobX