Karena skandal oplas Ratna Sarumpaet (RS), saya terpikir untuk pindah pilihan. Saya bukan orang partai, bukan simpatisan sebuah partai, jadi insyaa Allah, idealisme masih bisa terjaga. Dan buat saya, KEJUJURAN tetap menjadi kriteria utama untuk memilih seorang PEMIMPIN, baru kemudian Kecerdasan, Kapabilitas, Loyalitas, Rekam Jejak, dan sebagainya.
Saya dari dulu selalu percaya, KEBOHONGAN adalah induk dari semua KEJAHATAN.
Lalu saya mulai menyelidiki rekam jejak calon yang lain. Sekali lagi, kriteria KEJUJURAN tetap menjadi prioritas utama pencarian saya.
Ketika masuk ke kata kunci KEJUJURAN ini, saya menemukan ESEMKA, traktor yang sudah diberikan ke petani tapi kemudian ditarik lagi, janji ekonomi akan meroket, janji tidak akan bagi-bagi kursi, janji akan mengurangi impor bahan pokok karena akan merugikan petani dalam negeri, janji tidak akan utang lagi, dan janji-janji aneh lainnya. Saya sebut aneh karena janji-janji itu sampai sekarang belum terealisasi.
Sayapun tersadar. Yang satu hanya korban kebohongan, bukan pelakunya.
Dan sayapun memutuskan PUTAR BALIK lagi.
Mau gimana lagi, pilihan cuma dua. Jika kita tidak bisa mendapatkan yang terbaik, setidaknya, kita tidak memilih yang terburuk.
(Wendra Setiawan)