[PORTAL-ISLAM.ID] Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian mengatakan, warga yang terdampak gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah panik karena takut kekurangan logistik. Menurut Tito, logistik seperti makanan dan bahan bakar minyak (BBM) memang menjadi persoalan utama di Sulteng.
"Bukan penjarahan. Mereka itu lapar,” kata Tito di kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, di Gambir, Jakarta Pusat, Senin 1 Oktober 2018.
Untuk menangani kepanikan itu, kebutuhan logistik sudah mulai dikirim dan para pimpinan kementerian lembaga terkait juga sudah berada di sana. Dia menjelaskan, BBM sudah mulai dikirim hari ini dan direktur utama Pertamina sudah berada di lokasi bencana untuk melakukan koordinasi langsung.
Selain dirut Pertamina, ada pula dirut BUMN terkait lainnya.
"Sehingga, kami harapkan pelabuhan sudah bisa normal secepat mungkin, listrik bisa normal. Kalau itu semua normal, maka logistik akan masuk, masyarakat akan tenang," tutur dia.
Tito mengatakan, Polri juga akan meningkatkan pengamanan. Namun, ia menegaskan, pengamanan tersebut bukan berarti kepolisian melakukan kekerasan kepada masyarakat.
“Tetap kami imbau mereka untuk mengindahkan hukum,” kata dia.
Sumber: Republika
--------
Pernyataan Tito bahwa warga Palu menjarah karena lapar, dibantah keras warganet. Pasalnya, yang dijarah tak hanya bahan makanan namun juga toko perhiasan dan toko elektronik.
Penjarahan diizinkan, toko emas pun dijarah. #StopKleptokrasi pic.twitter.com/lBH1L2GEFN— Abah (@Abaaah) October 1, 2018
Parah nih kalau sekelas pejabat publik tingkat Kapolri nggak update berita.— Warta🌐Politik™ (@wartapoLitik) October 1, 2018
Pak, yang dijarah itu TV segede gaban. Apa iya bisa dibrakoti dan dikrikiti buat mengenyangkan perut? pic.twitter.com/tdzySQZS8d
Ijinnya sih makanan dan minuman di toko2 kelontong boleh diambil. Pd perkrmbangannya bukan cuma makanan minuman tp perhiasaan, ban motor, tipi led, dan mall pun.— Bu Carik (@luviku) October 1, 2018