[PORTAL-ISLAM.ID] Apa yang selama ini disampaikan Fahri Hamzah "kebusukan KPK", akhirnya terungkap lewat "Skandal Perusakan Barang Bukti Buku Merah".
Hal ini bermula dari Indonesialeaks yang merilis hasil investigasi mengenai kasus korupsi yang diduga melibatkan para petinggi penegak hukum di negeri ini. Mereka juga mencium adanya indikasi kongkalikong untuk menutupi rekam jejak kasus tersebut.
Dua penyidik KPK telah merobek barbuk berupa 15 lembar catatan transaksi dalam buku bank tersebut dan membubuhkan tip ex untuk menghapus sejumlah nama penerima uang. Hal tersebut terekam dalam CCTV di ruang kolaborasi lantai 9 gedung KPK pada 7 April 2017.
Perobekan atas buku bank sampul merah PT Impexindo Pratama karena buku itu berisi catatan pengeluaran perusahaan pada 2015-2016 dengan jumlah Rp 4,337 miliar dan US$ 206,1 ribu
Indonesialeaks menyatakan “Tertulis dalam dokumen itu bahwa nama Tito Karnavian tercatat paling banyak mendapat duit dari Basuki, langsung maupun melalui orang lain”, baik ketika menjabat sebagai kapolda Metro, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme pada Maret-Juli 2016 maupun ketika sudah dilantik sebagai Kepala Kepolisian RI.
Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bambang Widjojanto menyebut Skandal ini melibatkan pimpinan KPK. Diyakini, Pimpinan KPK juga mengetahui “kejahatan” ini dan seolah “membiarkannya”. Kata Bambang Widjojanto.
(Baca: GEGER! Mantan Pimpinan KPK Bongkar Tsunami 'Kebejatan' Penegakan Hukum di Dalam Tubuh KPK)
Politisi DPR yang paling vokal dan kritis terhadap KPK, Fahri Hamzah menyebut hanya orang yang tidak sekolah yang dapat ditipu oleh retorika KPK.
Hal ini menanggapi pernyataan Jubir KPK pasca terbongkarnya "Skandal Perusakan Barang Bukti Buku Merah".
Juru Bicara KPK, Febri Diansyah mengungkapkan bahwa pihaknya sudah berupaya mengusut kasus dugaan pengrusakan barang bukti oleh penyidiknya melalui tim direktorat Pengawas Internal.
Namun Febri beralasan KPK tak bisa mengusut lebih lanjut karena dua penyidik KPK yang berasal dari Polri itu sudah ditarik kembali ke institusinya.
"Orang yg Gak sekolah dapat ditipu oleh retorika jubir @KPK_RI ini. “Mereka diambil oleh lembaga asal mereka...” Hah? Memang kamu Gak bisa Maksa apa? Blaga pilon aja...kalau orang lain dikejar sampai lubang semut..dipermalukan...kalau teman sendiri “tidak bisa disentuh “..," kata Fahri Hamzah melalui akun twitternya.
Fahri pun menyebut Skandal KPK ini akan dialihkan dengan OTT OTT.
Orang yg Gak sekolah dapat ditipu oleh retorika jubir @KPK_RI ini. “Mereka diambil oleh lembaga asal mereka...” Hah? Memang kamu Gak bisa Maksa apa? Blaga pilon aja...kalau orang lain dikejar sampai lubang semut..dipermalukan...kalau teman sendiri “tidak bisa disentuh “.. https://t.co/zdigyVeEN5— #KopiRevolusi (@Fahrihamzah) 8 Oktober 2018
Ayo geledah lagi...— #KopiRevolusi (@Fahrihamzah) 8 Oktober 2018
Ayo OTT lagi...
Alih kan isu...
Libatkan nama besar...
🎁🎂🎉 https://t.co/o1BB7Y5rYt
Makin kesini gue kunyah kunyah kicauan abangda ttg @KPK_RI ,kok makin menemukan bahwa ternyata benar bahwa di KPKpun banyak calonya.Ketua KPK membiarkan kasus besar itu menguap,apa bukan sebuah kejahatan tuh?— ✌️Muff Suryaman ✌️ (@bukantemanmabok) 8 Oktober 2018
Makin lama, gw makin percaya FH. KPK semakin lama, semakin ga jelas. Roadmap pemberantasan korupsi aja gak punya, gimana mo beresin korupsi? Kapan korupsi lenyap? Bgmn caranya? Ujung2nya cuma ngandalin OTT. Makanya indeks korupsi ga turun2— Rakyan_Merdeka//Pray4LombokPalu (@MerdekaRakyan) 8 Oktober 2018
Terbukti juga apa yg disampaikan bang fahri selama ini yg ada di dalam KPK isinya apa— RMS.Wiranata Kusuma (@salamun303) 8 Oktober 2018