[PORTAL-ISLAM.ID] Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla akan genap memasuki tahun keempat pada 20 Oktober besok. Namun demikian, banyak catatan kegagalan yang diraih pasangan tersebut.
Koordinator Jurubicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak menilai bahwa selama dipimpin Jokowi-JK, pertumbuhan ekonomi terbilang rendah. Rata-rata per tahun selalu di bawah 6 persen.
Selain itu, penyerapan tenaga kerja di era Jokowi-JK juga terbilang rendah.
“Lapangan kerja sulit akibatnya daya beli rendah,” sambungnya lewat akun Twitter pribadi, Kamis 18 Oktobe 2018.
Dahni menilai, proyek infrastruktur yang dibanggakan Jokowi gagal dalam menyerap tenaga kerja secara signifikan. Bahkan berpotensi menyisakan deretan proyek mangkrak.
“Pertumbuhan ekonomi yang rendah di bawah target pemerintah dan jauh dari realisasi janji 7 persen yang digadang-gadang ketika kampanye dulu oleh petahana, berdampak massif terhadap lapangan pekerjaan yang tersedia,” tutur ketua umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah itu.
Dahnil turut menyoroti belanja impor barang modal yang tinggi sehingga mengakibatkan rupiah tak berdaya menghadapi dolar AS yang kian perkasa. Akibatnya, tidak sedikit pelaku usaha yang pailit dan gulung tikar, sehingga banyak tenaga kerja yang mengalami pemutusan hubungan kerja.
“Pun keluh kesah para pelaku usaha besar, menengah, kecil, dan mikro. Belum lagi mereka merasa dikejar-kejar oleh pajak yang memberatkan. Itu yang kita dengar sehari-hari bila berbincang dengan pelaku usaha,” tukasnya
Sumber: RMOL