Zeng Wei Jian: Cara Mengalahkan Erick Tohir


[PORTAL-ISLAM.ID] Erik Tohir fix jadi Ketua Timses Ko-Ruf. Muldoko tersingkir. Dua kali dia kena PHP. Diproyeksikan jadi Cawapres dan Ketua Timses. Amblas semua. Perih Jenderal...!!

Erik Tohir is the closing statement of Ko-Ruf ironic failure. Timses gemuk; rentan konflik. Cawapres old school. Dollar naik. Ingkar janji. Disgruntle netizen. Sukses Asian Games itu di tangan Sandi saat Wagub.

Tidak ada moral force di Kubu Ko-Ruf. "Proyeknisasi", kepentingan dan duit mengikat klik-klik supporters. Ko-Ruf obyek investasi merugi. Saat kalah, semuanya bakal jato miskin. Bangkrut.

Mereka ngga punya self-confidence. Tohir digadang-gadang nyaingin Wapres Sandi. Padahal posisinya segaris dengan Jenderal Joko Santoso.

Net worth Tohir; 1.4 milyar dolar. Di bawah Sandi. Tidak setampan Sandi. Mereka teman lama. Bila Tohir main-mata, Ko-Ruf rusak. Sebagai bussinessman, Tohir harus main dua kaki. Buat jaga-jaga.

Sandi-Tohir anak-anak bisnis William Suryajaya (Bos Astra). Bedanya, Erik adalah generasi kedua. Teddy Tohir (ayah Erik) adalah konglomerat yang pernah kerja untuk Om William.

Sedangkan Sandi, dia generasi pertama imperium bisnisnya. Sukses Erik berasal dari ayah.

Adagium Tionghoa; Generasi pertama membangun, generasi kedua foya-foya, generasi tiga menghabisi.

Di bidang akademik, Tohir hanya lulusan community college. Sandi cum laude mulu di universitas bergengsi.

Jadi Sandi jauh di atas Erik. Segala-galanya. Erik hanya menang dari Joko Santoso; lebih muda dan lebih tajir. Selebihnya, Joko Santoso menang mutlak.

Saya prediksi, Tim Erik tidak punya opsi lain kecuali adopsi metode konvensional. This is assymetric warfare. Mereka di posisi kuat.

Sebagai pihak inferior, Jenderal Joko Santoso mesti merilis unconventional warfare dengan metode gerilya, hit-n-run tactic, dan selective battle plans.

Saya kira, Erik has no chance to defeat Joko Santoso. Strategi-taktis komplit yang sebenarnya tidak bisa digelar di sini. Biar Tohir dan bosnya mengira-ngira dalam gelap.

Penulis:
Baca juga :