[PORTAL-ISLAM.ID] Sebuah insiden mewarnai kunjungan Presiden Joko Widodo ke Hankuk University of Foreign Studies (HUFS), Seoul, Selasa, 12 September 2018 siang waktu setempat.
Insiden tersebut adalah jatuhnya jas dengan lencana resmi kepresidenan yang dikenakan Jokowi.
Insiden tersebut terjadi saat Jokowi menerima kenang-kenangan berupa jaket baseball yang juga merupakan jaket almamater milik HUFS.
Saat itu pihak HUFS meminta Jokowi untuk mengenakan jaket yang pada bagian dada kiri bertulis huruf "H" berukuran besar. Jokowi pun bergegas mencopot jasnya. Karena tergesa-gesa, jas tersebut jatuh di atas panggung sebelum sempat diterima oleh ajudan Jokowi. Sesaat setelah jatuh di atas panggung, jas tersebut diambil dan dirapikan oleh seorang ajudan Jokowi.
Dibantu pihak HUFS, Jokowi pun mengenakan jaket almamater berwarna biru tersebut.
Kunjungan Jokowi ke HUFS tersebut merupakan bagian dari kunjungan kerja Jokowi ke Korea Selatan yang dimulai Ahad 11 September 2018 hingga Selasa 12 September 2018 kemarin.
Di Korsel, selain menghadiri Forum Bisnis dan Investasi Indonesia-Korea, serta jamuan makan malam dengan berbagai tamu undangan yang digelar di Istana Kepresidenan Blue House, Presiden Jokowi juga menyapa para mahasiswa di Hankuk University of Foreign Studies (HUFS), Seoul.
Jatuhnya jas dengan lencana resmi kepresidenan tersebut memancing komentar ketua Divisi Advokasi Hukum dan HAM DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.
Catat omongan saya, PIN Kepresidenan yang nempel di jas itu dan jatuh ke lantai pertanda PIN itu tdk akan bs lg digunakannya tahun depan. #2019GantiPresiden https://t.co/eZjJNIQ79x— 🇮🇩FERDINAND HUTAHAEAN🇮🇩 (@LawanPoLitikJW) September 12, 2018
Selain Ferdinand, insiden ini juga ditanggapi warganet lainnya.
Berikut videonya.Dia tdk bisa / tdk mampu menjaga mempertahankan martabat bangsa dan negeri ini. Lengserkan #2019GantiPresiden— bang Zhack (@DeniFaisal20) September 13, 2018