[PORTAL-ISLAM.ID] Nilai tukar dolar AS yang semakin mahal memukul bisnis produsen tempe. Mereka terpaksa memperkecil ukuran Tempe untuk mensiasati semakin tingginya harga kedelai impor yang selama ini menjadi bahan baku.
Produsen Tempe di Bekasi Jawa Barat bahkan menurunkan produksi dari 1,5 kwintal jadi 1 kwintal sejak omzet mereka turun 10% satu bulan terakhir.
"Harga di pasar tetep, cuma ukurannya dikecilin," ujar Toni, salah satu produsen tempe, saat diwawancarai KompasTV.
Simak liputannya KompasTV nih bagi pendukung Jokowi yang bilang dolar gak ada hubungannya dengan tempe:
1. Bahkan di sepenggal tempe nasibungkusmu, ada dollarnya.— Rocky Gerung (@rockygerung) 9 September 2018
2. Juga di ususmu yang infeksi oleh tempe basi, ada dollarnya.
3. Karena kedelai dan antibiotik, tak mampu kau dan junjunganmu produksi.
4. Begitu cara pakai otak.#ABRAKADABONG