(Kwik Kian Gie di acara Rosi KompasTV)
[PORTAL-ISLAM.ID] Bakal calon presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa ekonom senior yang merupakan mantan Menteri Koodinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri zaman Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Kwik Kian Gie sudah bersedia untuk menjadi penasihat ekonominya menghadapi pemilihan presiden (Pilpres) 2019 mendatang.
"Pak Kwin Kian Gie sudah menyatakan bersedia ingin jadi penasihat ekonomi Prabowo-Sandi. Walaupun dia dari PDIP, tapi dia mau jadi penasihat ekonomi kita. Kalau untuk kepentingan bangsa dan negara tidak lihat partai," kata Prabowo saat jumpa pers usai bertemu SBY, Rabu (12/9) kemarin, seperti dikutip CNNIndonesia.
Selain Kwik Kian Gie, Prabowo juga mengaku ada mantan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia (BI) yang bersedia menjadi penasihat ekonomi untuk kubu tersebut.
"Saya kumpulkan otak-otak terbaik, the best and the greatest brain untuk selamatkan ekonomi Indonesia," ujar Prabowo.
Bergabungnya Kwik Kian Gie ini disambut baik para pendukung Prabowo-Sandi.
"Jujur saja, sejak dulu kami selalu hormat kepada kader PDIP yang satu ini. Tak peduli beliau non muslim, etnis china dan tetap bertahan dengan nama aslinya. Hal ini semata-mata, karena mazhab ekonomi kerakyatan yang selalu dipedomaninya."
"Beliau ini (Kwik) sealiran dengan Rizal Ramli, Drajad Wibowo dan ekonom lainnya. Dengan sendirinya, beliau jelas selalu berseberangan dengan Sri Mulyani cs."
"Beliau adalah ekonom senior yang layak dijuluki begawan ekonomi Indonesia. Orang-orang yang bertitel Sarjana Ekonomi, pasti sangat paham situasi ini."
"Selamat datang di barisan kami, bersama-sama kita akan memperbaiki negeri," demikian disampaikan salah seorang pendukung Prabowo-Sandi, Eko Jun di akun fbnya.
Kwik Kian Gie adalah seorang ahli ekonomi dan politikus Indonesia keturunan Tionghoa.
Kwik menjabat sebagai Menteri Koordinator Ekonomi (1999 - 2000) dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional & Ketua Bappenas (2001 - 2004). Kwik merupakan fungsionaris PDI-Perjuangan.
Selain itu, sebagai bentuk pengabdian di dunia pendidikan Indonesia, ia mendirikan Institut Bisnis dan Informatika Indonesia.