[PORTAL-ISLAM.ID] Aksi penangkapan yang dilakukan aparat kepolisian atas aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menuai protes.
Ketua Bidang Politik PB HMI Abdul Azis MN mengecam keras atas tindakan arogan yang dilakukan oleh aparat kepolisian kepada kader HMI Cabang Bengkulu dan Ketua Presidium KAHMI Provinsi Bengkulu.
“Saya prihatin atas tindakan represif itu. Sebagai pengurus PB yang juga turun langsung bersama masa aksi di Bengkulu, menyatakan dengan tegas bahwa arogan itu merusak demokrasi dan menciderai hak kebebasan menyampaikan pendapat di muka umum,” ujarnya dalam keterangannya, Selasa (18/9/2018).
Aziz meminta kepala Polri mencopot kepala Polda dan kepala Polres Bengkulu. Sebab tidak mampu mengendalikan pasukannya di lapangan.
“Kader HMI sebagai manusia diperlakukan seperti binatang. Dipukuli, diinjak-injak seperti bukan manusia,” tuturnya.
PB HMI memastikan akan ada aksi lanjutan lebih besar yang melibatkan elemen mahasiswa di Bengkulu. Dalam rangka menyampaikan kritik atas kinerja Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
“Dalam waktu dekat kami akan gelar aksi serupa. Tidak menutup kemungkinan seluruh cabang HMI di Indonesia akan bergerak untuk menggelar aksi demo besar-besar,” tandas Azis.
Sumber: PojokSatu
[video]
Tindakan represif oknum aparat kepada mahasisawa aktivis HMI KAHMI Bengkulu— ⚔🛡#2019GP-PAS🛡⚔ (@arch_v3nture) 19 September 2018
Menyuarakan aspirasi tlah dibungkam Rezim.!!!
Brutal.. Save HMI dan KAHMI#SaveMahasiswa#MahasiswaBergerak#2019GantiPresiden#RezimLegalPersekusipic.twitter.com/IEbzfYY1D9
Sisi lain KEBRUTALAN APARAT BENGKULU dlm aksi #MahasiwaBergerak— #RelawanProSandi Official (@RelawanProSandi) 19 September 2018
Penyampaian aspirasi dianggap sebuah kesalahan. Bukankah negara ini menganut paham demokrasi ?
Save HMI dan KAHMI 👊
#2019GantiPresiden#2019PrabowoPresiden#IndonesiaAdilMakmur
pic.twitter.com/QPv3lb1IoI