MANTAP! Tak Mau Terikat Jelang Pilpres, Din Syamsuddin Mundur dari Utusan Khusus Presiden


[PORTAL-ISLAM.ID] Jelang perhelatan Pilpres 2019, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. KH. Din Syamsuddin menyatakan mengundurkan diri sebagai utusan khusus presiden untuk dialog dan kerja sama antaragama dan peradaban, Jumat, 21 September 2018.

Din Syamsuddin diangkat Presiden Jokowi sebagai utusan khusus presiden untuk dialog dan kerja sama antaragama dan peradaban pada 23 Oktober 2017. Dengan demikian jabatan Din di Istana belum genap setahun.

Pengunduran Din Syamsuddin ini lantaran dirinya tidak ingin terikat di Pilpres lantaran Presiden Joko Widodo saat ini telah berstatus sebagai capres.

"Sementara, satu organisasi yang pernah saya pimpin, Muhammadiyah, sekarang juga masih pemimpin Muhammadiyah tingkat ranting, punya khittah tidak terlibat dalam politik kekuasaan maka dia harus bersifat netral, bukan netral tidak memilih, nanti hak pilih ya kita salurkan pada waktunya nanti," kata Din di gedung DPR, Jumat malam, 21 September 2018.

Ia menjelaskan, sudah hampir setahun ini menjadi utusan khusus Jokowi sehingga sering bertemu dengan Jokowi. Tapi, ia juga mengenal baik Prabowo sebagai sahabat lama di Center Population and Development Studies.

"Mendekatkan cendekiawan muslim dengan ABRI waktu itu Pak Prabowo yang semacam mem-backing lah jadi sudah lama sekali kenal. Tapi saya ingin mengambil posisi tengah. Mediating and moderating force tengah dan perantara bahwa kita punya pilihan politik, kita berikanlah pada waktunya," kata Din.

Meski telah memberikan surat pengunduran diri, Din belum bertemu Jokowi terkait hal ini. Ia memperkirakan kemungkinan baru bertemu pekan depan. "Ya (baru serahkan surat hari ini) karena baru definitif hari ini," kata Din. [VIVAnews]

***

Keputusan mundur Prof. Dr. KH. Din Syamsuddin disambut gembira Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah.

"Barokallah prof...
Sebagai sesama  orang Sumbawa saya mendukung sikap prof...," kata Fahri di akun twitternya.

Baca juga :