[PORTAL-ISLAM.ID] Potensi terjadinya abuse of power penyelenggara negara sama bahayanya dengan potensi hoax. Kedua hal tersebut sama-sama bisa menurunkan kualitas demokrasi pada Pemilu kali ini. Hal itu diingatkan Sekretaris Direktorat Advokasi Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Habiburokhman, S.H., M.H.
“Kami menyayangkan ada kepala daerah yang terang-terangan menyatakan dukungan pada Jokowi saat berpakaian dinas, pada acara resmi kenegaraan dan di instansi pemerintahan yaitu Istana Kepresidenan,” kata Habiburokhman melalui pesan Whatsapp, Sabtu 22 September 2018.
Jika tidak diberikan teguran, lanjut dia, pihaknya khawatir kepala daerah tersebut bisa menyalahgunakan kekuasaan demi pemenangan Jokowi di daerahnya.
“Sebab mereka terkesan tidak bisa menempatkan diri, di mana sebagai kepala daerah dan di mana saat sebagai anggota tim pemenangan Jokowi. Seharusnya semua pihak sadar jika ketidaknetralan pejabat negara ada konsekwensi pidananya sebagaimana diatur Pasal 282 juncto 547 UU Pemilu,” papar Habiburokhman.
Dia berharap, Jokowi sebagai petahana bisa mengingatkan seluruh jajaran pemerintahan agar tidak menyalahgunakan jabatan demi pemenangan Pilpres 2019.
“Saat ini seluruh tindak-tanduk kita dipantau oleh rakyat, Ayo bertarung secara fair!,” tukas Habiburokhman.
Sumber: Swamedium
