[PORTAL-ISLAM.ID] Lini masa media sosial twitter dikejutkan oleh kabar telah disetujuinya impor palawija jagung dan kedelai dari Rusia. Bahkan, menurut kabar yang disampaikan media Rusia, Russia Beyond The Headlines (RBTH) Selasa, 25 September 2018, pemerintah Indonesia juga mengizinkan masuknya gandum hitam dan kacang polong dari Rusia hingga akhir November 2018.
Anehnya, setelah RBTH menginformasikan akan adanya impor jagung ke Indonesia, Kementerian Pertanian (Kementan) justru menegaskan produksi jagung nasional pada tahun ini mengalami surplus. Bahkan Kementan telah mengekspor ke Filipina dan Malaysia.Indonesia mengizinkan pengiriman jagung dan kedelai dari Rusia. Lebih lanjut, Indonesia juga mengizinkan pemasokan gandum hitam dan kacang polong Rusia hingga November 2018. pic.twitter.com/BevyIUnW0d— RBTH Indonesia (@RBTHIndonesia) September 25, 2018
Berikut kutipan berita yang dirilis Republika, Kamis, 27 September 2018.
Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan produksi jagung nasional pada tahun ini mengalami surplus. Bahkan Kementan telah mengekspor ke Filipina dan Malaysia.
Kelebihan produksi tersebut diperoleh setelah menghitung perkiraan produksi 2018 dikurangi dengan proyeksi kebutuhan jagung nasional. Hal tersebut sekaligus menepis anggapan pakan ternak yang naik belakangan ini diakibatkan melesetnya data produksi.
Berdasarkan hitungan Direktoran Jenderal Tanaman Pangan (Ditjen TP) Kementan, produksi jagung dalam lima tahun terakhir meningkat rata-rata 12,49 persen per tahun. Artinya, pada 2018 produksi jagung diperkirakan mencapai 30 juta ton pipilan kering (PK). Hal ini didukung data luas panen per tahun yang rata-rata meningkat 11,06 persen, dan produktivitas rata-rata meningkat 1,42 persen (ARAM I, BPS 2018).
Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Sumarjo Gatot Irianto mengatakan, dari sisi kebutuhan, berdasarkan data dari Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan, kebutuhan jagung tahun ini diperkirakan sebesar 15, 5 juta ton PK, terdiri dari: pakan ternak sebesar 7,76 juta ton PK, peternak mandiri 2,52 juta ton PK, untuk benih 120 ribu ton PK, dan industri pangan 4,76 juta ton PK.
“Artinya kita masih surplus sebesar 12,98 juta ton PK, dan bahkan Indonesia telah ekspor jagung ke Philipina dan Malaysia sebanyak 372.990 ton,” kata Gatot dalam keterangan tertulisnya.
(Link: https://m.republika.co.id/berita/ekonomi/pertanian/18/09/27/pfp0b1453-kementan-pastikan-produksi-jagung-nasional-tahun-ini-surplus)
Kabar ini segera ramai ditanggapi warganet.
Indonesia kaya palawija, napah import molok sih ni rezim 🙄— Cang Ci men 😶 (@JifaLastaNow) September 26, 2018
Impor lagiiiiii........ Malu gak, sih @jokowi ?— NOBODY (@bumipertiwi_) September 26, 2018
demi fee dong,om 😁— erma p.s ✌️ (@ermaperma) September 28, 2018