[PORTAL-ISLAM.ID] Ekonom senior mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli blak-blakan bicara kondisi ekonomi Indonesia saat ini.
Hal ini disampaikan Rizal Ramli di acara Indonesia Business Forum tvOne yang mengangkat topik "Dollar Tembus Rp 15.000, Awas Krismon" pada 6 September 2018.
Rizal Ramli yang juga pernah menjadi menterinya Jokowi (Menko Kemaritiman) ini secara tegas mengatakan biang kerok ambruknya ekonomi ada di dalam Istana sendiri. Dan Presiden Jokowi tak berani bertindak tegas karena takut dengan Surya Paloh.
Secara tegas Rizal Ramli menyebut Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita sebai biang kerok. Enggar adalah politisi Nasdem ('anak buah' Surya Paloh) yang menjabat Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Partai Nasdem sebelum jadi menteri.
"Biang keroknya itu Menteri Perdagangan Enggar. Misalnya, impor garam dia lebihkan 1,5 juta ton, impor gula dia tambahkan 2 juta ton, impor beras dia tambahin 1 juta ton. Jadi biang keroknya Menteri Enggar, cuma Presiden Jokowi gak berani negor, takut sama Surya Paloh. Ini brengsek, Impor naik tinggi sekali, petani dirugikan, dan akibatnya elektabilitas Jokowi merosot digerogoti, Mereka ini pada main untuk dapat komisi yang tinggi dari impor," kata Rizal Ramli.
"Masalah itu ada di dalam kabinet sendiri. Sepanjang pengetahuan saya Pak Jokowi itu orangnya berani. Beranilah ngambil decision (keputusan) dan macem-macem. Cuma kali ini aneh banget, mecat Enggar kok gak berani, padahal dia itu pokok masalah. Itu akan memberikan signal, kalau dia pecat Enggar, maka pemerintah betul-betul serius mau menyelesaikan masalah. Bukan yang ecek-ecek," tegas Rizal Ramli.
Ekonom Faisal Basri juga menegaskan kalau Presiden Jokowi punya nyali, bisa langsung menertibkan menterinya. Karena yang bikin masalah memang menteri.
"Sebetulnya musuh Pak Presiden bukan Prabowo, wong sudah peluk-pelukan di Asian Games. Musuh presiden itu orang dekatnya sendiri," kata Faisal.
#2019GantiPresidenYangBerani
#BukanStuntman
Simak video Rizal Ramli di Indonesia Business Forum tvOne:
[Cuplikan video]
[video FULL] "Dollar Tembus Rp 15.000, Awas Krismon" || Indonesia Business Forum (6 September 2018)]Benar kata pak Faisal Basri dan pak @RamliRizal, seharusnya kalau mau serius tekan impor, jangan yang printilan. Tertibkan saja itu menteri perdagangan pak @jokowi pic.twitter.com/2NngdIq88f— Dian Yuniarti (@dianyounee) 8 September 2018