[PORTAL-ISLAM.ID] Polres Serang Kota menetapkan 10 pekerja lokal sebagai tersangka perusakan dan pengeroyokan terhadap dua Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China di Proyek pembanguna PLTU 7 Jawa, di kawasan Terate, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang.
Kesepuluh pekerja lokal tersebut berinisal WB, DS, NS, CB, DA, RS, SG, SB, SN, AS yang mayoritas berasal dari Banten dan Kebumen.
"Kami saat ini masih mencari saksi tambahan. Tapi dua TKA masih diamankan dan bisa dijerat pasal 170 jo 351 atau 352 KUHP karena korban mengalami luka ringan,” kata Kapolres Serang Kota AKBP komarudin kepada wartawan di Serang, Banten, Kamis, 13 September 2018.
Kesepuluh pekerja lokal itu melakukan pengrusakan dan pengeroyakan setelah mengetahui rekannya MM dipukul oleh dua pekerja asal China berisinal TXS dibantu oleh sesama rekannya dari China inisial TCG yang kini statusnya masih saksi dan bisa menjadi tersangka.
Para pekerja lokal kemudian melakukan serangan ke kontainer yang menjadi mess TKA asal China.
"Terjadi pemukulan oleh tenaga kerja lokal, ada 12 orang diamankan karena perusakan dan penganiayaan. Jadi, pelaku selain merusak juga mengambil barang seperti laptop, dompet, sepatu dan sebagainya," ujarnya.
Para pelaku, terancam Pasal 170 jo Pasal 351 jo 406 KUH Pidana dengan ancaman hukuman penjara di atas 2 tahun.
Sumber: SINDO
----
Warganet pun heran.
Ini gimana ya ?— JamanEdan (@JamanSulit) September 14, 2018
Masa membela diri malah jadi tersangka ?
Pekerja lokal di pukul sama TKA CINA lalu pekerja lokal membela diri balas memukul, kemudian pekerja lokal yang membela diri ini malah jadi tersangka ! @saididu https://t.co/LknWXyLppQ
Diskriminasi hukum lagi.— r u m a h p r i b u m i (@pribumi_org) September 16, 2018
Tendensinya tak memihak kepada bangsa sendiri.
Reformasi harusnya mmg perlu disempurnakan dgn REVOLUSI. https://t.co/bukw7RQyXt
Di dalam negeri saja pemerintah tidak bisa melindungi pekerja lokal apalagi TKI di luar negeri.— #PrabowoBersamaUlama (@imbangimedia) September 15, 2018
varian lainnya lagihttps://t.co/6q4JynpPuF— #dunia memabukkan (@sitawarsidingin) September 17, 2018