(Ilustrasi: Aksi Mahasiswa)
[PORTAL-ISLAM.ID] Setelah sepekan sebelumnya, ribuan mahasiswa Universitas Islam Riau (UIR) menggelar aksi unjuk rasa memprotes situasi politik baru baru ini, kali ini, giliran Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa atau Dewan Eksekutif Mahasiswa Perguran Tinggi Agama Islam se-Indonesia Dan aliansi Mahasiswa Primordial se-Jabodetabek yang akan menggelar aksi serupa guna mengkritisi kebijakan pemerintahan Joko Widodo.
Dikatakan Koordinator lapangan aksi damai Dewi Nabilla, aksi damai yang akan diikuti 700 mahasiswa itu merupakan gerakan murni tidak ditunggangi kepentingan politik yang akan digelar hari ini, Jumat (14/9/2018).
“Aksi damai ini merupakan refleksi dari mahasiswa yang saat ini kehidupan makin susah, tidak ada kepentingan politik dalam aksi tersebut,” kata Dewi kepada wartawan Kamis (13/9).
Menurutnya, kondisi ekonomi dan negara saat ini semakin tidak menentu yang ditandai dengan melemahnya nilai mata uang rupiah terhadap dollar Amerika serta masalah lainnya. Hal ini, tambahnya menjadi keprihatinan mahasiswa terhdap bangsa dan harus segera ditangani.
“Di tambah lagi dengan pernyataan Menteri Agama yang dengan lantang mengatakan untuk mengurangi volume suara adzan,” katanya.
Ia menambahkan, kebijakan pemerintah terhadap perekonomian sangat mengecewakan.
“Import besar-besaran yang dilakukan pemerintah menyebabkan harga diri bangsa saat ini seakan kehilangan kedaulatannya dan yang lebih memalukan lagi pemerintah hari ini mengandalkan hutang luar negeri dalam melakukan pembangunannya,” tandasnya.