Hadir di Tengah Ibadah GBI Mawar Saron, Ngabalin Berseru: Haleluya...Haleluya...Haleluya!!

[PORTAL-ISLAM.ID] Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan Ali Mochtar Ngabalin kembali membuat sensasi.

Kali ini, Ngabalin mengunjungi ibadah minggu di GBI Mawar Saron, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Kedatangan Ngabalin langsung disambut oleh Gembala Sidang GBI Mawar Saron Pendeta Jacob Nahuway. Ngabalin tiba sekitar pukul 11.15 WIB. Ia dipersilakan Pendeta Jacob naik ke atas panggung untuk menyapa jemaat.

Saat diperkenalkan oleh pendeta Jacob, Ngabalin sempat menyapa para jemaat yang hadir.

"Haleluya, haleluya, haleluya," kata Ngabalin kepada para jemaat.

Ngabalin yang mengenakan kemeja safari berwarna cokelat itu beberapa kali membungkukkan badannya ke arah jemaat. Gestur Ngabalin itu disambut tepukan tangan yang meriah dari jemaat.

"Tolong berikan tepukan tangan yang meriah untuk Bapak Ngabalin," ujar Pendeta Jacob saat menyambut Ngabalin di atas mimbar, Ahad, 16 September 2018.

Keduanya pun bersalaman dan berpelukan. Pendeta Jacob kemudian meminta Ngabalin untuk duduk di kursi yang disediakan, karena ibadah sesi terakhir akan dilanjutkan dengan penyerahan anak.

"Bapak Ngabalin, duduk dulu nanti di depan situ. Kakak mau sembayangkan dulu jemaat yang mau menyerahkan anaknya," kata Jacob sembari mempersilakan Ngabalin duduk.

Belum diketahui tujuan Ngabalin datang ke GBI Mawar Saron. Namun di sela-sela ibadahnya, Pendeta Jacob sempat mengungkapkan Ngabalin datang untuk memenuhi undangan dari GBI Mawar Saron.

"Jadi nanti Pak Ngabalin akan datang dan ikut beribadah sebentar di gereja kita. Kita sudah siapkan bika ambon dan nasi padang. Nanti akan berbicara di ruang kerja saya terkait beberapa hal," ungkapnya.

Tidak ada satu kata pun yang disampaikan Ngabalin kepada jemaat. Pertemuan antara Ngabalin dan Pendeta Jacob akan dilangsungkan usai ibadah dan makan siang secara tertutup.

Sumber: Kumparan
-------

Seruan "Haleluya" yang dipekikkan Ngabalin saat berkunjung ke GBI Mawar Saron menjadi perhatian warganet.

‘Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka ia termasuk bagian dari mereka” (HR Abu Dawud, hasan)
— 13-05 (@Husni_Tanjung) September 16, 2018

Jika kebesaran dunia telah masuk kedalam dadanya. Maka telah hilanglah kebesaran akherat dri dirinya.
Allah sdh angkat hidayah dalam diri @NgabalinAli sehingga akidahpun tercabut sehingga mengucapkan hal2 yg diharamkan oleh agama islam.
Toleransi itu ada batasnya.paham?
— Dapoercantik#2019gantipresiden (@ottttoedy) September 16, 2018