[PORTAL-ISLAM.ID] Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menantang Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Mulyono untuk memerintahkan prajuritnya nonton bareng film pengkhianatan G30S/PKI.
"Kalau KSAD tdk berani memerintahkan nonton bareng film G-30S/PKI, bgaimana mau mimpin prajurit pemberani & jagoan2 spt Kostrad, Kopassus, & semua prajurit TNI AD. Kok KSAD-nya penakut... ya sudah pantas lepas pangkat. Ingat! Tdk ada hukuman mati utk perintah nonton bareng,...," tulis Gatot di akun Twitternya @Nurmantyo_Gatot, Jumat, 21 Agustus 2018.
Gatot meminta KSAD tidak takut untuk perintahkan anak buahnya nobar film G30S/PKI. Kata Gatot, paling-paling jika dilarang pimpinan konsekuensinya dicopot dari jabatannya. Di luar itu, Gatot mengingatkan bahwa prajurit TNI AD adalah prajurit pemberani dan super nekat, tak pantas dipimpin oleh pemimpin penakut.
"Tapi saya yakin KSAD dan Panglima TNI bukan tipe penakut. Kita lihat saja pelaksanaannya," tulisnya.
Diketahui, Gatot Nurmantyo saat menjadi Panglima TNI mengeluarkan kebijakan kontroversial, yakni dengan memerintahkan prajuritnya menonton film G30S/PKI. Perintah nonton itu disampaikan Gatot untuk mengingatkan para prajuritnya tentang bahayanya komunis.
Semua markas-markas TNI saat itu menggelar nonton bareng film G30S/PKI bersama masyarakat. Pemutaran film itu sekaligus dalam rangka menyambut HUT TNI tanggal 5 Oktober.
Film tersebut menggambarkan peristiwa sejarah pada 1 Oktober 1965. Ketika itu, sekelompok tentara melakukan penculikan dan pembunuhan terhadap sejumlah jenderal atau pimpinan Angkatan Darat.
Meski demikian, keberadaan film itu memancing pro kontra di masyarakat. Ada yang mendukung, ada yang menolak.
Sumber: Viva