DIDUKUNG 300 JENDERAL, PRABOWO: "INI PERTEMPURAN KITA YG TERAKHIR MEREBUT KEDAULATAN BANGSA"
Ballroom Hotel Sari Pacific Jakarta, Sabtu siang (22/9/2018) bergetar. Dihadiri lebih 300 Jenderal (Purn) dari berbagai kesatuan dan para intelektual, ruangan itu bak menjadi saksi bangkitnya militansi rasa nasionalisme dan bela negara.
Pertemuan yang tadinya bertema bedah buku 'Paradoks Indonesia' karya Prabowo Subianto itu berubah suasananya seperti layaknya briefing pasukan yang akan menuju medan laga.
Lagu pembuka Indonesia Raya yang kemudian disambung dengan "Kulihat Ibu Pertiwi" mengoyak nurani para tentara tua ini. Tak jarang para Jenderal Gaek banyak yang menghapus air matanya, pun juga Prabowo Subianto. Mereka terluka..mereka sedih, dan mereka prihatin melihat Indonesia yang makin terpuruk dan "sakit" seperti saat ini.
Saat Prabowo menyampaikan pandangannya soal Paradoks Indonesia, berkali -kali tepuk tangan dan kepalan tangan diacungkan Para Jenderal ini.
Apalagi pandangan-pandangan Prabowo dalam buku Paradoks Indonesia diperkuat atau didukung paparan Ilmiah oleh menantu Bung Hatta yang juga Guru Besar Universitas Indonesia, Prof Dr Sri Edi Swasono, yang sangat mendukung konsep ekonomi kerakyatan Prabowo Subianto.
Di akhir acara, tanpa diduga oleh Prabowo, ternyata 300 Jenderal itu membuat Pernyataan sikap yaitu berupa DUKUNGAN pada pasangan Prabowo-Sandi dan bertekad akan berjuang habis-habisan untuk memenangkan pasangan dengan nomor urut 2 di Pilpes 2019.
Prabowo yang mustinya tidak berpidato lagi, setelah menerima pernyataan tertulis dukungan 300 Jenderal itu langsung minta waktu naik ke podium lagi. Dan dengan suara parau menahan haru, Prabowo menyampaikan pidato singkatnya yang membuat para Jenderal ikut menitikkan air mata.
"Saya mengucapkan terimakasih, pertama-tama saya tidak menduga atas pernyataan sikap ini, saya tidak berharap karena ingin menghormati kebebasan saudara-saudara untuk menilai dan memilih," ungkap Prabowo tercekat sesaat.
Mantan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) itu menjelaskan, dengan pernyataan sikap itu ia menerimanya sebagai suatu penugasan, suatu kehormatan yang sangat besar karena banyak purnawirawan Jenderal TNI Polri yang hadir dalam acara tersebut adalah senior, mentor, dan gurunya yang menggemblengnya pada saat ia aktif semasa berdinas di militer dulu.
"Saudara-saudara adalah senior-senior saya, guru-guru saya, mentor-mentor saya yang menggembleng saya dari kecil. Bahwa saudara menegaskan saya untuk menjadi pembawa bendera merah putih adalah kehormatan yang sangat besar bagi saya," tutur Prabowo.
Karena itu, Prabowo bertekad untuk memberi segala yang ada pada dirinya, baik seluruh tenaga dan pikiran untuk bersama-sama dengan ratusan Jenderal tersebut untuk kembali merebut kedaulatan bangsa Indonesia pada Pilpres 2019 mendatang.
"Terimakasih, atas kepercayaan saudara saudara, ini adalah kehormatan yang sangat besar bagi saya. Inilah perjuangan kita, inilah pertempuran kita yang terakhir merebut kembali kedaulatan bangsa Indonesia. Terimakasih," tandas Prabowo yang disambut tepuk tangan dari para ratusan jenderal purnawirawan dan tokoh intelektual yang hadir dalam acara tersebut.
Saat acara selesai para pensiunan Jenderal itu berebut bersalaman hingga ada yang terus menitikkan air mata lantaran harapan besarnya agar Prabowo bisa menyelamatkan negeri ini.
300 Jenderal (Purn) itu terdiri dari mulai dari beberapa mantan Panglima, Mantan KSAD, Mantan Pangkostrad, Mantan KSAU, KSAL, Mantan Kapolri, Mantan KABAIS, dll. Mereka semua adalah Jenderal-jenderal pejuang yang ada di garis lurus saat dulu bertugas. Tak heran bila mereka merasa sakit atas keadaan negara saat ini.
Meski sudah purnawirawan, mereka yakin punya pengaruh dan kemampuan untuk menggerakkan massa dalam rangka membantu memenangkan Praboowo-Sandi.
Mereka bakar semangat nasionalisme itu dengan menyanyikan himne saat mereka digembleng di Lembah Tidar yang antara lain syairnya berbunyi: "Biarpun Badan Hancur Lebur Kita Akan Bertempur Membela Keadilan Suci Kebenaran Murni".
Luar biasa! Kalau para Jenderal tua itu telah membakar semangatnya, saatnya kita semua bersatu dan bersemangat berjuang memenangkan Prabowo Sandi!
[Cuplikan video]