[PORTAL-ISLAM.ID] Lembaga bantuan kemanusiaan internasional asal Turki, IHH Humanitarian Relief Foundation, sudah memberangkatkan Tim dari Istanbul untuk membantu korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.
Tadi malam, Sabtu (29/9/2018), Tim Relawan IHH sudah tiba di Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta dan sedang menunggu untuk keberangkatan ke Palu Sulawesi Tengah.
Salah seorang relawan dari Indonesia, ibu Fifi Proklawati Jubilea, bertemu mereka di Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta.
Berikut penuturan ibu Fifi Proklawati Jubilea yang disampaikan di akun fbnya:
"Tadi malam saya nekat saja ke airport (Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta), kalau bandara di Palu dibuka saya berangkat, kalau tak dibuka ya sudah saya pulang...
Begitu sedang menunggu sholat Magrib, kami 3 orang dari rombongan JPU (Jisc Peduli Umat), melihat 5 bapak bapak Turki yang rupanya dari IHH (Lembaga Bantuan Kemanusiaan Turki) yang sedang melongok sebuah restaurant didampingi teman teman relawan dari PKPU ada juga kami lihat di bandara relawan ACT dan lain lain.
Atas nama bangsa Indonesia, reflex saya mengungkapkan terimakasih, Tesyekur Ederim (Trimakasih).
Mereka rupanya team advance (Tim Pembuka/Tim Pendahuluan) yang bekerjasama dengan NGO Indonesia, karena dengan tidak adanya statement status Bencana Nasional memang bantuan dari luar negeri tidak bisa masuk.
Yang saya haru ada 2:
1) Keikhlasan rakyat Turkye untuk membantu, mereka mengatakan semua rakyat Turkye menunggu apa yang bisa dibantu. Baik banget yaa... Anak saya (16 th) yang sekolah di asrama di Turkye juga mengatakan "Tadi di sekolah juga pada tanya tanya mak, pas makan siang beritanya (berita gempa tsunami Sulteng) sudah nyampe ke Televisi di Turkye". Mereka ingin ngasih anak saya uang (titip bantuan), anak saya bilang nanti saja tunggu kabar dari anem (ibu saya).
2) Tidak bisanya di akses ke Sulawesi apalagi ke Donggala, baik melalui udara karena crashnya landasan pesawat, dan juga karena lewat darat juga kabarnya jembatan putus. Kami sangat bangga dengan TNI, Relawan ACT, Relawan PKPU (PKS) yang sangat berani.. menembus dan jadi team advance, juga bangga dengan Relawan dari Turkye yang kami jumpai yang ingin segera menuju ke Sulawesi untuk melihat kondisi dan mengunpulkan bantuan..
Kalaulah di tetapkan Lombok sebagai Bencana Nasional dan Sulawesi pun, saya rasa bantuan akan lebih mudah dan bisa lebih banyak mengalir dan rakyat sangat terbantu. Ada juga pesawat Chesna yang kecil yang mungkin bisa langsung ke Palu, namun harganya sekali charter sangat mahal Rp.150 juta dengan 17 seats dan 200 kgs barang ~ ketika ada yang menawarkan, kami relawan menggeleng tak sanggup .. sayang uangnya lebih baik untuk para korban gempa..
Sekarang semua masih menunggu, mungkin menuju Mamuju dahulu lalu naik mobil menuju Palu 10 jam . Itupun baru bisa hari Senin. Terus terang saya gak ikut, medannya terlalu berat, saya cuma ibu ibu yang kebetulan baru gajian dan mudah kasihan, jadi saya hanya titipkan uang, abon, kering kentang, makanan, obat obatan dan tenda, pada bapak bapak Relawan pemberani ini..
Bila gempa selesai, saya usulkan untuk Bapak bapak Relawan ini mendapatkan penghargaan sebagai Pahlawan Tanpa Berita. Mereka bekerja dengan ikhlas dan cekatan dan pakai uang sendiri pula . tidak dibayar..
Akhirnya saya nekat saja menawarkan para relawan untuk makan mie ayam. Sambil menunggu dibukanya penerbangan ke Palu.
Saran saya, kalau kebetulan lagi ke airport bawa uang lebih atau makanan mungkin bisa ketemu Relawan kasih saja untuk di bawa ke Sulawesi.
Saya sendiri pulang setelah 5 jam di airport, saya tdk berani berangkat, mau naik apa? Saya titipkan saja pada Bapak2 Relawan semua yang ingin saya berikan untuk saudara2 di Palu, semua barang sumbangan dan juga hati saya..
Kita pikirkan saudara2 kita di Donggala dan Palu yang saat ini sangat kesusahan. Tidak ada akses untuk menjumpai mereka.. bantuan pun masih sulit untuk di hantarkan, mari kita do'akan agar pertolongan Allah menyertai mereka selama bantuan belum tiba.."
Link: https://www.facebook.com/fifi.jubilea/posts/10212112991972653
IHH's first emergency aid team on their way to earthquake and tsunami-hit #Sulawesi Island of #Indonesia, departing now from Istanbul.#Palu#Donggala pic.twitter.com/mP4aFXPu2r— Humanitarian Relief (@IHHen) 28 September 2018