[PORTAL-ISLAM.ID] Sebenarnya, kalau pemerintahan jokowi ini punya kualitas dalam mengurus negara.
Dalam hitungan hari rupiah akan menguat kembali bahkan bisa naik ke angka 12.000 bulan ini.
Indonesia punya banyak konglomerat, triliuner dan miliarder, ada ratusan orang super tajir di negeri ini.
Setiap akhir pekan, banyak jet pribadi orang kaya indonesia yang parkir di singapura dan negara lain, mereka liburan dan pelesiran, gambaran betapa tajirnya mereka.
Dari 100 orang paling kaya di indonesia, 9 diantaranya muslim, termasuk sandiaga Uno, Chairul Tanjung, Aburizal Bakrie, Sukamdani Sahid(alm) dll.
Para triliuner tadi bisa saja membantu indonesia menguatkan rupiah, salah satu caranya seperti yang dilakukan oleh sandiaga uno.
Tapi persoalannya ada di trust dan wibawa pemerintah, kredibilitas pemerintah dalam hal ini sangat rendah, nilai trust juga sangat rendah, jadi wajar pemerintah tidak ada yang bela, orang gak simpati sama rezim abal abal.
Nasionalisme itu memang butuh, tapi secara fitrah manusia, seseorang 3x lebih mencintai dirinya sendiri dari orang lain, dan ini lumrah saja, toh harta itu harta sah nya dia, mau dikamenain saja itu hak masing masing.
Disinilah wibawa negara dibutuhkan, agar rasa nasionalisme bisa di laverage dan bisa tumbuh, syaratnya pemerintah harus punya wibawa dan dipercaya oleh rakyat bahwa dia eligible dan fit and proper untk mengelola negara.
Inilah yang saat ini yang sedang krisis di negeri ini, krisis moneter itu awalnya adalah krisis trust dan krisis nama baik pemerintah dalam memimpin, yang dalam politik mereka memangku jabatan sebagai Elected Official.
Kenapa Turki bisa sehat dimasa Erdogan, Venezuela juga bisa sehat dimasa Hugo Chavez, dan kenapa turki bisa sakit dimasa Necdet Ozal dan Nikaragua sakit ditangan Daniel Ortega? Jawabannya sama, trust rakyat kepada rezim penguasa.
Pemerintahan jokowi jangan berharap simpati rakyat kalau kualitas pemerintah se abal abal begini dan tatakelola negara se amburadul begini dengan kualitas isi kepala presiden yang semiskin ini.
Khususnya 20% rakyat kalangan elit yang sebenarnya kalau mereka bergerak, rupiah lemah itu urusan kacil, tapi mereka gak simpati smaa rezim arogan yang sok jago begini.
Nanti pas dibantu lalu giliran rupiah sehat, dia akan klaim ini prestasi dia, giliran krisis dia melas ke rakyat minta dibantu, kan dilematis kita jadi nya.
Yang baik baik nanti dia klaim prestasi dia, giliran amburadul cari kambing hitam, mental pemerintahan model begini mana ada rakyat yang simpati apalagi dunia internasional.
Jadi, inilah mengapa kita butuh pemerintah yang kuat, kapabel, jago tatakelola negara, jago diplomasi di level internasional, punya wibawa dan punya narasi, diisi oleh kabinet yang juga kapabel dan berkualitas, bukan kabinet pencitraan menteri lompat pagar sama menteri modal jadi anak megawati.
Kalau rezim gak berganti, masih dia lagi dia lagi, maka jangan heran, kedepan akan semakin repot se nasional kita semua.
Penulis: Tengku Zulkifli Usman