[PORTAL-ISLAM.ID] Mantan Staf Khusus Menteri ESDM yang juga pengamat BUMN, Muhammad Said Didu, memberi tanggapan terkait melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Hal tersebut ia sampaikan melalui laman Twitter-nya, @saididu, Rabu (5/9/2018).
Awalnya, seorang warganet dengan akun @durenkrakatau mengajukan pertanyaan tentang dampak pelemahan nilai tukar rupiah.
"Dampak dri pelemahan Rp thd dollar apa saja pak?" tanya akun @durenkrakatau.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Said Didu membeberkan setidaknya 5 dampak yang ditimbulkan akibat melemahnya nilai mata uang rupiah.
1) Utang pemerintah akan naik
2) Beban fiskal/APBN naik
3) Sebagian besar harga-harga produk akan naik
4) Utang dan pembayaran utang BUMN dan swasta akan naik
5) Ada beberapa sektor ekonomi yang untung sementara
Saat ditanya apa penyebab menguatnya dolar dan merosotnya rupiah, Said Didu membeberkan ada 5 sebab.
Penyebabnya:
1) Kebijakan pemerintah AS
2) Impor kita sangat besar
3) Ekspor kita tidak sebaik dulu lagi
4) Kepercayaan publik menurun
5) Pemerintah, BUMN dan Swasta butuh dollar untuk bayar utang yang juga makin besar.
Warganet juga bertnya, apakah rupiah akan terus merosot?
"Jika tidak ada perubahan kebijakan yang agak keras akan sulit menahan pelemahan. Masalah utama kita adalah : 1) butuh dollar banyak untuk impor kebutuhan seperti BBM dan bahan baku Industri, untuk bayar utang pemerintah, BUMN dan Swasta dan 2) kita sulit memacu Ekspor dalam waktu singkat," papar Said Didu.
1) utang pemerintah akan naik, 2) beban fiskal/APBN naik, 3) sebagian besar harga2 produk akan naik, 4) utang dan pembayaran utang BUMN dan swasta akan naik, 5) ada bbrp sektor ekonomi yg Untung sementara https://t.co/hyeUsDJr63— Muhammad Said Didu (@saididu) 5 September 2018
Penyebabnya : 1) kebijakan pemerintah AS, 2) impor kita sangat besar, 3) Ekspor kita tdk sebaik dulu lagi, 4) kepercayaan publik menurun, 5) pemerintah, BUMN dan Swasta butuh dollar utk bayar utang yg juga makin besar https://t.co/Qwmq8QgzO8— Muhammad Said Didu (@saididu) 5 September 2018
Jika tdk ada perubahan kebijakan yg agak keras akan sulit menahan pelemahan. Masalah utama kita adalah : 1) butuh dollar banyak utk impor kebutuhan spt BBM dan bahan baku Industri, untuk bayar utang pemerintah, BUMN dan Swasta dan 2) kita sulit memacu Ekspor dlm waktu singkat https://t.co/oQgtsz8XBD— Muhammad Said Didu (@saididu) 5 September 2018