[PORTAL-ISLAM.ID] Pembubaran aksi deklarasi Ganti Presiden 2019 di Surabaya hari Ahad (26/8/2018) kemarin membawa korban emak-emak pendukung #2019GantiPresiden.
Aparat polri membubarkan paksa massa peserta deklarasi #2019GantiPresiden di sekitar Monumen Tugu Pahlawan Surabaya.
Dalam video yang viral di sosial media, emak-emak pendukung #2019GantiPresiden dipaksa ditarik-tarik oleh aparat.
Pantaskah Emak-emak diperlakukan seperti itu oleh Aparat yang digaji dari duit rakyat???Wahai Pak @jokowi tidakkah anda memiliki seorang Ibu, pantaskah emak-emak dilecehkan seperti Ini? Apakah demi kekuasaan moralitas & nurani anda gadaikan?pic.twitter.com/cnzGxGEa4h— Eko Widodo (@ekowBoy) 27 Agustus 2018
Bukankah aparat polri bertugas melayani dan melindungi warga negara tanpa membeda-bedakan apakah dia pendukung penguasa atau bukan???
"Kelakuan brutal thd Emak2 spt ini, jelas tak pantas, apalagi oleh yg berseragam Polisi, pakai teriakan2 komando pula. Harusnya Polisi/polwan bisa kembalikn Polisi pd fitrahnya; tegakkan hukum dan ayomi Rakyat. Agar negara hukum tak jadi hukum rimba. Agar demokrasi tak jadi democrazy," ujar Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid.
Netizen lain mengungkap bahwa ibu-ibu yang diseret-seret itu adalah ibu Mila Machmudah Djamhari, yang merupakan ketua umum Kawan Pelangi (Peduli Anak Negri) dan leader DFC Surabaya.
Kelakuan brutal thd Emak2 spt ini, jelas tak pantas,apalagi olh yg berseragam Polisi,pakai teriakan2 komando pula. Harusnya Polisi/polwan bisa kembalikn Polisi pd fitrahnya;tegakkan hukum dan ayomi Rakyat. Agar negara hukum tak jadi hukum rimba. Agar demokrasi tak jadi democrazy. https://t.co/uiRKxF6bBF— Hidayat Nur Wahid (@hnurwahid) 27 Agustus 2018
yg pake hijab bunga2 itu ibu Mila Machmudah Djamhari... ketua umum Kawan Pelangi (Peduli anak Negri) dn leader DFC Sby... miris banget beliau d perlakukan kyk maling ayam gt.. Yaa Rabb 😞🤲🏼— Diah (@diah_thamrin) 27 Agustus 2018