[PORTAL-ISLAM.ID] Tulisan ustadz asal Riau, Ustadz Zulfi Akmal, yang diposting di akun fbnya pasca penghadangan dan pemulangan paksa Bunda Neno Warisman.
***
Di saat durjana tidak mampu lagi mengalahkan hujjah dan dalil-dalil kebenaran, maka tindakan kekerasanlah yang bisa ia lakukan. Karena kezhaliman tidak akan punya kemampuan berdialog dan berkompetisi dengan kebenaran secara sehat.
Begitulah yang dilakukan durjana semenjak zaman purba.
Fir'aun menurunkan titah kepada kaki tangannya untuk membunuh Nabi Musa, ketika dialog dan pembuktian kebenaran berpihak kepada Nabi Musa.
Allah mengisahkan hal itu di dalam Al Qur’an:
(وَقَالَ فِرْعَوْنُ ذَرُونِي أَقْتُلْ مُوسَىٰ وَلْيَدْعُ رَبَّهُ ۖ إِنِّي أَخَافُ أَنْ يُبَدِّلَ دِينَكُمْ أَوْ أَنْ يُظْهِرَ فِي الْأَرْضِ الْفَسَادَ)
Dan Fir‘aun berkata (kepada pembesar-pembesarnya), “Biar aku membunuh Musa dan suruh dia memohon kepada Tuhannya. Sesungguhnya aku khawatir dia akan menukar agamamu atau menimbulkan kerusakan di bumi.” [Surat Ghafir 26]
Yang lebih ajaibnya, Fir'aun menuduh Nabi Musa biang kerusakan di permukaan bumi. Lalu dia sendiri sebagai apa?
(Ustadz Zulfi Akmal)
Sejarah itu akan selalu terulang, tp dengan tempat, lakon dan pelakon yg berbeda!!#SaveDemocracy #2019GantiPesiden @Gemacan70 @Portal_MCA @Nenowarisman5 @maspiyuuu @saididu @fadlizon @Fahrihamzah @Neng_Zepret @Hilmi28 @MardaniAliSera pic.twitter.com/PrE9NWlvhT
— Chaerul Hatta Daeng Buang (@MKZxRoel) 26 Agustus 2018