[PORTAL-ISLAM.ID] Video Presiden Jokowi naik motor menghadiri pembukaan Asian Games di Stadion Gelora Bung Karno menjadi heboh.
Di video itu seakan Presiden Jokowi sangat hebar mengendarai motor, dengan aksi jumping, terbang, dll.
Seperti biasa, para pendukung Jokowi mengelu-elukan.
Namun tak berapa lama acting Jokowi terbongkar.
Yang pertama, ternyata aksi Jokowi itu pakai Stuntman (atau stunt rider). Hal ini diketahui karena Jokowi pakai cincin, dan ternyata Stuntman gak pakai cincin.
(Baca: WADUH KETAHUAN.. Acting Jokowi Naik Motor, Stunman Gak Pakai Cincin, Padahal Jokowi Pakai Cincin)
NAH... TERNYATA BUKAN ITU SAJA..
TERNYATA... STUNTMAN atau 'Stunt Rider' pemeran pengganti Jokowi naik motor ini berasal dari Thailand.
Nama Stuntman dari Tahiland itu adalah Saddum So.
Hal ini diketahui dari akun instagram sang stuntman.
Di akun Instagramnya, Saddum sempat memposting foto tentang proses adegan terbang yang dilakukannya untuk video ini. Dalam foto yang diunggahnya itu Saddum memberi caption 'Behind the scenes'.
Jika menilik tanggal diunggahnya foto pada 3 Agustus, bisa dipastikan pembuatan video ini sudah dilakukan jauh-jauh hari.
Saddum memang sudah lama menekuni freestyle, ia acap kali beraksi menggunakan Kawasaki KSR 110 hingga moge Honda CBR650F. Pada video Jokowi itu pakai Yamaha FZ1.
Seorang 'stunt rider' lokal Indonesia juga membenarkan bahwa Stuntman pemaran pengganti Jokowi itu adalah Saddum So dari Tahiland
"Pemeran penggantinya Saddum So dari Thailand," kata Reza SS, stunt rider dan freestyler motor asal Indonesia, seperti dilansir gridoto.com.
Reza SS menuturkan beberapa waktu yang lalu Saddum sempat bercerita sedikit soal pembuatan video ini.
"Dia bilang iklan Asian Games. Pantesan gue tungguin iklannya gak muncul, ternyata buat video opening hehe," kekeh Reza yang pernah berkompetisi bareng Saddum di tahun 2012 silam di Thailand.
KENAPA menggunakan pemeran pengganti dari Thailand ya? Kok bukan stunt rider dan freestyler motor asal Indonesia?
"Kalau menurut saya, ini menyangkut kemiripan postur tubuh untuk agar pencitraan pada video tersebut mendekati sempurna," kata aktivis sosial media, Tara Palasara.
73 TAHUN MERDEKA
TAPI MASIH MABUK PENCITRAAN
APA KATA PARA PAHLAWAN???
