[PORTAL-ISLAM.ID] Hati Mahfud penuh bunga. Wacana Cawapres Mahfud bergulir. Snow ball. Membesar. Dari profesi ahli hukum, akademisi, politisi mediocre loncat jadi Wakil Presiden. Ketua parpol semuanya kalah.
CSIS dalam selimut endorse Mahfud. Lewat PSI. Mahfud kantongi dukungan Menteri Semua Urusan LBP. Semakin kuat, setelah Hasto, Pratikno, Teten, BG dan Ahokers nyatakan dukungan. "Siap-siap saja," kata Pratikno.
Sampai dua jam sebelum deklarasi, Mahfud masih merasa yakin "Sejarah Telah Menanggilnya". Semua dokumen persyaratan lengkap. Sudah ukur badan dan menjahit kemeja putih deklarasi. Rambutnya sudah berhari-hari klimis. Mirip model rambut Menteri Penerangan Harmoko. Mau jadi wapres nih ye. Cie cie. Suiit suiitttt.
Tapi ini rezim koalisi. Warnanya rame. Muhaimin Iskandar gerah dengan Mahfud. Ketua Umum PPP hanya sebut inisial "M" sebagai Cawapres Joko. Belum bulet ke Mahfud.
Ya bisa Mas Romi, Muhaimin, Ma'aruf, Muldoko, dan Mbak Sri Mulyani. Ga mesti Mahfud MD.
Muhaimin sebagai Panglima Nyantri adalah seorang visioner. Dia melihat ke depan. Mahfud bisa jadi duri penghalang generasinya seperti Romi, Puan, dan Erlangga di periode 2024. Wapres harus diisi tokoh tua.
Lobby tingkat tinggi dan ancaman grassroot ditempuh. Isu "Mahfud Gusdurian, bukan NU" dirilis. Mama Ega diyakinkan. Joko jiper. Padahal PKB bahkan kalah di dua basis utama NU: Jatim dan Jateng.
Akhirnya, history catet KH. Ma'aruf Amin sebagai Cawapres. Ahokers klenger. Liberal klojotan.
Ngga pernah mereka bayangkan figur konservatis akan naik. Warna Joko tidak jelas lagi.
Hati mereka hancur melihat Muhaimin dan Romi dukung KH. Ma'aruf Amin. Keduanya terkenal Pro Ahok hingga dapet predikat "Pendukung Penista Agama" di Medsos. Muhaimin dengan ceria bikin video clip seruan agar santri dukung KH. Ma'aruf Amin. Sebuah "Victory Speech".
Kemelut politik tuntas setelah Pleno KPU. Hanya satu cara gergaji manuver Genk Muhaimin yaitu di Tes Kesehatan.
THE END
Penulis: Zeng Wei Jian