[PORTAL-ISLAM.ID] Mas Joko pernah janji ngga bagi-bagi kursi kabinet. Nyatanya dibagi juga. Gonta-ganti menteri. Resuffle.
Rizal Ramli dipecat setelah ribut dengan Rini Sumarno, Sudirman Said dan Ahok. Dituduh bikin gaduh. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Yuddy Chrisnandi "di-dubes-kan" karena ketauan pulkam pake mobil dinas.
Publik mungkin bisa paham mengapa dua orang itu dipecat. Sekalipun, ada banyak 'menteri-non-prestasi' tetap dipasang dalam kabinet "Kerja-Kerja" (Ngga tau mikirnya kapan). Misalnya Jonan yang gagal di Brebes Exit. Ada gosip dia klik Jesuit Purnomo Yusgiantoro dan titipan Vatikan. Makanya aman.
Menpora Imam Nahrowi sempat gaduh dan nyerang Adyaksa Dault di masalah HTI. Dia tidak diutik-utik. Selamet. Horeee. Maybe karena faktor PKB dan "Panglima Nyantri".
Publik merasa heran saat menteri-menteri bagus disikat. Tidak jelas apa salah Sudirman Said, Anies Baswedan dan Feri Mursidan Baldan. Tapi mereka kena sepak jurus mabok.
Ada lagi Jenderal Sutiyoso alias "Bang Yos". Mantan Gubernur DKI masa transisi yang sukses mengamankan ibukota pasca luluh lantak Tragedi Mei 98 dan hancur lebur akibat keruntuhan ekonomi. Dia gubernur yang mengalami pergantian 5 presiden. Punya back ground prajurit Sandiyudha Kopassus. Akhirnya, dia dipecat dari Kepala BIN.
Bang Yos prajurit TNI. Pernah perang. Alami berbagai operasi militer. Terlibat menumpas GPRS/Paraku, ikut "Tim Umi" pada limited combat intelijen Operasi Flamboyan, perang Aceh, dan sebagainya.
Di Jakarta, legacy Bang Yos dikenang. Dia bongkar Prostitusi Kramat Tunggak tanpa gaduh. Preman mengkeret di masanya. Rencana Busway dicaci-maki LSM-Koplak, spin doctors dan pengamat ibukota tanpa sertifikat. Bang Yos jalan terus. Ga goyang. Ga gentar. Sistem transportasi Bogota jadi rujukannya. Kini, busway jadi favorit transportasi masyarakat.
Selama setahun bertugas di BIN, Letnan Jenderal Sutiyoso menorehkan prestasi.
Dengan soft power, Bang Yos mampu memadamkan pemberontakan pasukan GAM pimpinan Gerilyawan Din Minimi. Dia datang langsung ke hutan Lhoksemawe dan negosiasi dengan Din Minimi. Hanya dikawal dua ajudan dan bawa sepucuk pistol Beretta kaliber 9 mm.
Di tengah hutan, Bang Yos berpesan kepada ajudannya. Dia bilang, "Kamu Kopassus tau bayarannya berapa kan. Kalo kita mati, mereka harus mati sepuluh kali lipat".
Singkat cerita, Combatant Din Minimi dan 120 orang pasukannya berhasil diajak kembali ke masyarakat tanpa pertumpahan darah.
Setelah itu, sebagai efek domino Din Minimi, di rumahnya, Bang Yos menerima penyerahan diri 10 orang pemberontak OPM kelompok Goliath.
Soal Poso, Bang Yos punya peran menyuplai informasi dan kordinat Gerombolan Santoso. Menkopolhukam bersikeras polisi adalah pihak yang ditugasi menumpas Gerombolan Poso. Tentara membantu di belakang. Bang Yos bentuk Satgas Poso "imbangan".
Selain operasi seram urusan pemberontakan bersenjata, Bang Yos sukses memburu dan meringkus koruptor Totok Ary Prabowo, ex Bupati Temanggung.
Jaksa Agung telah memburu Totok selama 7 tahun. Nihil. Licin. Lihay. Totok lenyap ditelan bumi.
Bang Yos tebar jaring. Penyadapan dilakukan. Finally, Lokasi sang koruptor terditeksi. Dengan bantuan komunitas intelijen ASEAN, Totok diringkus di Kamboja.
Selain Totok, ada 30-an orang koruptor yang buron ke luar negeri. Presiden Joko perintahkan: buru dan tangkap.
Networking Sutiyoso kelasnya internasional. Dia sering jadi keynote speaker di forum komunitas gubernur sedunia dan Asean Intelligence Community (AIC). Ceramahnya jadi Makalah Akademis Busan University di Korea Selatan. Nama "Sutiyoso" diperlakukan secara khusus oleh CIA.
Suatu kali, saat Bang Yos bicara seputar intelijen di Beijing, tiba-tiba ada sebuah informasi masuk. Koruptor Samadikun Hartono (Pamannya Charles Honoris, Anggota Fraksi PDIP) mau nonton Formula One di Shanghai tanggal 17 April 2016.
Bang Yos minta bantuan Badan Intelijen China dan Ministry of State Security (MSS). Tapi mentok. Alas...
Akhirnya Kepala BIN Sutiyoso menghubungi teman lamanya ex Walikota Beijing yang saat itu sudah menjadi Anggota Politbiro PKC dan Wakil Presiden China. Namanya Wang Qi Shan. Sangat berpengaruh. Mr Wang tercatat pernah menjabat Ketua KPK China.
"Bilang saja, 'Jenderal Sutiyoso' minta izin bertemu," ujar Bang Yos kepada penghubungnya.
Sejurus kemudian, ngga pake lama, seorang ajudan tergopoh-gopoh menyampaikan: Jenderal Sutiyoso dipanggil menghadap Comrade Wang Qi Shan. Sekarang. Ya saat itu juga. Mr Wang berpesan, "Pakaian seadanya saja".
Di hadapan Wapres Wang Qi Shan, Bang Yos menceritakan kasus Samadikun dan minta bantuannya.
Tanggal 14 April 2016, Polisi China meringkus Samadikun. Saat itu Bang Yos sedang menemani Presiden Joko di Jerman. Saat menerima laporan tertangkapnya Samadikun, "Whoaa Pak Jokowi seneng banget," kata Bang Yos kepada Majalah Tempo.
Tanggal 20 April 2016, Bang Yos terbang ke Shanghai. Sehari sebelum batas penahanan Samadikun berakhir. Ternyata, Samadikun punya passport 5 negara miskin di Afrika.
Badai salju Tiongkok Utara menghentikan gerakan Bang Yos selama 7 jam. Setelah Samadikun 'diambil', ternyata masalah belum selesai. Waktu semakin mepet. Rombongan ngga bisa menggunakan pesawat komersil biasa dengan opsi transit di Hongkong, Singapura atau Kuala Lumpur.
Akhirnya, Bang Yos memutuskan sewa pesawat. Sebelum take off, masalah baru datang. Ada latihan tempur Air Force China. Semua penerbangan sipil dihentikan selama dua jam.
Waktu tidak kompromi. Jika telat, Samadikun bisa bebas demi hukum. Bang Yos menghubungi staf Wang Qi Shan. Sepuluh menit kemudian, pesawatnya bisa take off.
Luar biasa. Samadikun Hartono sudah buron dan diburu selama 14 tahun. Selalu lolos. Tak tersentuh. The Untouchable Culprit. Namun, Di tangan Bang Yos, hanya dalam waktu tiga bulan, dia diringkus.
Dari Shanghai, Bang Yos mengontak Jaksa Agung Prasetyo. Dia ingin serah-terima tahanan segera dilakukan di Bandara Halim Perdana Kusuma.
Begitu landing, Bang Yos diserbu buzzer Pro Koruptor. Dia dibully abis. Dinyinyirin; koruptor kok diistimewakan, ngga diborgol, malah dimasukin VIP, dan dijemput Jaksa Agung.
Fyi ya brats, BIN tidak punya otoritas menangkap. Jadi ga bisa borgol maling. Ini operasi intelijen. Pasti ada biaya. Carter pesawat hindari transit. Ketemu Jaksa Agung ya di VIP Room. Masa di emperan parkir bandara.
Finger print prestasi Jenderal Sutiyoso ini meninggalkan tanda-tanya dan misteri mengapa dia dicopot rezim.
Gosip merebak, Bang Yos hendak direposisi jadi Menteri. PHP lagi nih ceritanya. Mirip-mirip dengan Prof Mahfud MD. Sampe dua tahun, sampe presiden mau diganti, Bang Yos menghilang dari peredaran.
Di beberapa interview, Bang Yos keliatan 'mikul duwur mendem jero'. Khas Ksatria Jawa. Mestinya Bang Yos jangan diam. Jadilah orang Madura seperti Mahfud MD. Bongkar. Lawan. Public has the right to know. Speak up Bang Yos...!!
Penulis: Zeng Wei Jian