The Other Side of Economy:
Mengapa Negara Menjadi Miskin
Oleh: Anthony Budiawan
Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS)
Banyak yang berpendapat, subsidi membuat suatu negara semakin miskin karena tidak ada pembangunan. Logika ini adalah terbalik. Justru negara dalam kondisi miskin maka rakyatnya perlu disubsidi agar tidak terjatuh dalam kemiskinan absolut. Negara maju saja masih banyak yang memberikan subsidi kepada rakyatnya, terutama di sektor primer (pertanian).
Negara menjadi miskin BUKAN karena pemerintah memberikan SUBSIDI kepada rakyatnya. APBN hanya sebagian kecil dari total PDB, hanya sekitar 8% sampai 10% saja. jadi tidak signifikan. Dari 8 sampai 10 persen itu, sekitar 80 persennya berasal dari pendapatan pajak (pribadi dan perusahaan), yang akan mengurangi konsumsi rumah tangga (dan perusahaan).(Jadi sebenarnya adalah trade-off. Penerimaan pajak akan mengurangi konsumsi rumah tangga dan perusahaan (investasi).
Yang membuat suatu negara menjadi miskin adalah karena kebijakan ekonomi negara bersangkutan tidak mampu mengangkat negara tersebut menjadi maju. China menjadi maju karena merubah kebijakan ekonominya melalui economic reform tahun 1978, yang ternyata berhasil menjadi pusat produksi dunia. Berbagai produk dunia dihasilkan dari pabrik-pabrik di China. Padahal, secara ideologi China tetap menganut paham komunisme baik sebelum maupun setelah economic reform.
Sekedar untuk diketahui, Amerika Serikat memberi subsidi ke petani mereka lebih dari 20 miliar dolar AS per tahun. Uni Eropa memberi subsidi untuk sektor agrikultur sebesar 39 miliar euro pada tahun 2010. Subsidi untuk sektor Agrikultur dan Perikanan memperoleh sekitar 40 persen dari total budget Uni Eropa.
Jadi, negara Indonesia miskin bukan karena subsidi tetapi miskin karena kebijakan ekonominya tidak dapat membuat rakyatnya sejahtera dan tidak dapat bersaing dengan negara lain. Oleh karena itu, rakyatnya perlu disubsidi agar sedikit terangkat dari kemiskinan absolut.***
(Sumber: https://twitter.com/AnthonyBudiawan)