[PORTAL-ISLAM.ID] Saham AS jatuh, mengalami hari terburuk mereka dalam tujuh minggu terakhir.
Minyak dan logam berjangka turun tajam dan dolar memudar setelah mencapai level tertinggi 13 bulan pada hari sebelumnya.
Pelan namun pasti, dolar AS mulai keok berhadapan dengan Lira Turki (TRY).
Lira Turki naik untuk hari kedua terhadap dolar, naik 7 persen pada hari Rabu setelah pihak berwenang mengambil tindakan terhadap investor yang bertujuan untuk mengurangi mata uang.
Hari ini, Kamis (16/8), Lira Turki (TRY) sudah di angka 5.81/USD, setelah pekan lalu mencapai titik terendah 7.00/USD.
Aksi regulator perbankan Turki yang membatasi investor membeli dan memperdagangkan lira, telah membantu penguatan mata uang mata uang ini dalam pasar uang overnight (o/n).
Regulasi Perbankan dan Badan Pengawas (BRSA) telah mengurangi jumlah kontrak swap yang dapat diambil oleh bank offshore, mengurangi akses mereka ke mata uang yang menghadapi tekanan.
BRSA telah mematok kontrak swap maksimal 25% dari modal disetor bank. Sebelumnya, Bank boleh melakukannya hingga 50%. Kebijakan ini mempersempit ruang spekulasi.
Kenaikan Lira juga setelah Qatar mengucurkan investasi US $ 15 miliar di Turki.
Erdogan juga membalas AS dengan mengenakan tarif 140% pajak barang-barang AS yang masuk ke Turki. Juga boikot produk-produk elektronik AS.
Makanya jangan kemaki. Dikira adidaya cuma AS.
Pelan namun pasti, dolar AS mulai keok berhadapan dengan Lira Turki (TRY)
Link: https://www.xe.com/currencycharts/?from=USD&to=TRY&view=1W
(Sumber: Daily Sabah, CNBC, XE)