(foto: google)
[PORTAL-ISLAM.ID] Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklaim melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam proses penentuan figur calon wakil presiden yang akan mendampinginya pada Pilpres 2019 mendatang.
“Dilibatkan (KPK, red),” kata Jokowi di halaman belakang Istana Merdeka, Jakarta pada Rabu (8/8) saat menjawab pertanyaan jurnalis, apakah dirinya melibatkan lembaga KPK dalam menentukan cawapres yang akan mendampinginya pada Pilpres 2019 mendatang.
Namun tidak ada penjelasan lebih jauh dari Jokowi soal bagaimana pelibatan KPK tersebut. Apakah seperti yang dia lakukan ketika memilih para calon menteri Kabinet Kerja, atau tidak.
Terpisah, Juru Bicara KPK Febri Diansyah membantah klaim Jokowi. Mantan peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) tersebut bahkan telah mengecek apakah ada permintaan resmi dari Kepala Negara atau tidak.
“Tadi saya sudah pastikan dan cek di alur persuratan KPK itu tidak ada permintaan background check terkait dengan nama-nama cawapres tersebut. Jadi sejauh ini tidak ada informasi itu,” kata Febri di gedung KPK, Rabu (8/8).
Menurut Febri, meski nama-nama kandidat cawapres Jokowi sudah menjadi konsumsi publik, namun permintaan bantuan ke KPK untuk mengecek latar belakang mereka itu belum masuk.
“Untuk posisi cawapres saat ini, belum ada satu pun surat yang tadi saya cek di alur surat KPK,” ucap Febri memastikan.
Sumber: JPNN
***
Sementara, Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut Jokowi hanya memperalat KPK.
"Pak Jokowi akan melibatkan KPK dalam pemilihan Cawapres beliau, namun bagi saya, agaknya pilihan diksi yg tepat adl "memperalat KPK". Upaya serupa pernah dilakukan pd periode pertama beliau ktk memilih para menteri termasuk proses mencari Cawapres periode pertama dulu," kata Dahnil di akun twitternya.
Pak Jokowi akan melibatkan KPK dalam pemilihan Cawapres beliau, namun bagi saya, agaknya pilihan diksi yg tepat adl "memperalat KPK". Upaya serupa pernah dilakukan pd periode pertama beliau ktk memilih para menteri termasuk proses mencari Cawapres periode pertama dulu.— Dahnil A Simanjuntak (@Dahnilanzar) 8 Agustus 2018