[PORTAL-ISLAM.ID] Jika sudah sedemikian ruwetnya kekuatan uang bermain, kita kembali ke laptop saja. Ini Pemilihan Calon PRESIDEN, bukan pemilihan cawapres.
Seperti kata Prabowo: "Saya tidak mau ditekan, tidak mau didikte, tidak mau diultimatum oleh kelompok manapun! Karena saya hanya patuh kepada Kehendak Rakyat."
Mengapa PS sampai berkata demikian? Karena dia ditekan, dipermainkan, dipaksa, dan diperosokkan untuk kalah di 2019 oleh orang dan kelompok yang tidak ia duga sebelumnya.
Kepatuhan dan kebaikan Prabowo selama ini dimanfaatkan untuk menjebak dirinya. Bahwa ia harus menurut. Dan dia akan difitnah telah membangkang, jika tidak memilih nama yg disodorkan.
Padahal PS sudah tau skenario itu sebelum mereka memutuskan nama. PS tau siapa yg ada di belakang merela. Tapi kesantunannya membuat ia tidak frontal. PS pura-pura mengikuti drama dan diam-diam dengan halus ia melawan. Ia menghadapi Akrobat Para Pemain Sirkus itu dengan senyap dan tidak membuka borok mereka kepada umum.
Tapi Rakyat tidak sesabar Prabowo.
RAKYAT MENANTI KETEGASAN PRABOWO.
"Abaikan saja nama-nama itu, Pak. Pilihkan saja kami wakil yang terbaik diantara pilihan yg sedikit itu. Dan yakinlah #2019KamiBersamaPrabowo. Kami tidak memilih jubah dan ubel-ubel. Kami tidak ingin pemimpin yang sudah terbeli. Tapi kami memilih Pemimpin yang cerdas. Kami Bangsa Indonesia menginginkan Presiden yg memiliki Integritas dan Kejujuran..!"
Prabowo tidak pernah memiliki catatan berkianat kepada amanah rakyat. Tapi berapa jumlah ubel-ubel yg sudah berbalik badan, membuka topeng, dan menelan semburan ludah berbisanya sendiri?
Jadi tidak heran jika ini semua adalah pusaran permainan yg dikendalikan oleh kekuasaan.
Karena itu Rakyat harus paham dan kembali fokus:
#IniPemilihanPresidenBukanCawapres
Penulis: Agi Bertha