HIKMAH CAWAPRES YANG PENUH KEJUTAN
Dipilihnya K.H. Ma'ruf Amin adalah mengkonfirmasi kekhawatiran Petahana terhadap 212 Effect dan menguatnya pengaruh ulama. Sebuah effect yang sudah sampai level mengkhawatirkan.
Pilihan ini tentu sulit buat Jokowi. Dan segera menimbulkan dampak. Para Pendukung Jokowi, yang didominasi kalangan kiri, kecewa berat terhadap keputusan ini. Mereka batal melakulan deklarasi dukungan. Relawan Jokowi kecewa berat... Mereka merasa ditinggalkan.
Bagaimana mungkin, Ulama yang selama ini dianggap berkontribusi dalam pemenjaraan AHOK, harus bersandingan dengan Jokowi? Mereka sangat kecewa..
Di kubu Prabowo juga nggak kalah dilema nya. Jika AHY yang dipilih, sudah dipastikan Prabowo ditinggalkan oleh Partai Koalisi dan juga akan ditinggalkan Ulama. Karena Demokrat absen dalam dalam perjuangan 212. Walaupun dari AHY, Prabowo dapat dukungan Logistik, namun elektabilitas dia akan turun drastis.
Sementara.. Jika yang dilipih adalah dari Kalangan Ulama (UAS atau Habib Salim al Jufri), polarisasi Ummat akan semakin menjauh. Ulama VS Ulama. Perpecahan di akar rumput bisa menimbulkan gesekan horisontal yang bisa menyulut konflik. Tentu ini yang hrus dihindari.
Tantangan kubu Prabowo yang sudah kehabisan amunisi ini adalah mencari sosok yang mewakili Ummat Islam, dan memiliki Logistik yang cukup untuk mendanai Pilpres. Sandiaga Uno adalah sosok yang tepat. Paling tidak dari situ ada 4 kelebihan dari sosok Sandiga Uno:
1. Mewakili Santri (Islam)
2. Logistik Cukup (Kampanye butuh dana besar)
3. Pengusaha Ekonomi dan Bisnis yang mumpuni menjadi solusi ril.
4. Cerdas, Muda dan Energik
Dan yang paling penting dan hikmah terbesarnya adalah terhindarnya Konflik Horisontal dan Sosial yang berkepanjangan.
Untuk itu... Sudah saatnya kita mengedepankan Persatuan dan Persaudaraan. Karena Kyai Ma'ruf adalah Ulama kita.. Saudara kita dan tokoh kita. Sebagaimana Jokowi juga salah satu putra bangsa terbaik kita.
10-08-2018
(Kusman)
___
*dari fb penulis