[PORTAL-ISLAM.ID] Ahokers gila memotret instalasi bambu di Bunderan HI. Projeksi pikirannya melihat two-men-fucking. Sebuah folk art difantasikan sebagai simbol m3sum. Gulungan Bambu dibayangkan sebagai posture s*x LGBT. Sekali lagi Anies diserang.
Posture two-men-fucking, entah gimana asalnya, menjadi "internalized image" bagi Ahokers.
Maybe, mereka pernah di-abused s*x predator. Sehingga gambaran mental mereka ngga jauh dari fantasi seksual sesama jenis. Itu bisa dijelaskan dengan mind-projection ala "Rorschach Test".
Di tahun 1921, Hermann Rorschach merilis sebuah monograph "Psychodiagnostik" setebal 174 halaman yang menjadi 'foundation of the Rorschach test'.
Rorschach merumuskan perangkat analisa persepsi "inkblot test". Dia menggunakan bercak-bercak tinta sebagai alat diagnosis pasien schizophrenia.
Monograph Psychodiagnostik dalam bahasa Inggris disebut "Psychodiagnostics: A Diagnostic Test Based on Perception".
Jejak ide menguji emosi, karakter, jiwa, dan psikologi dengan menggunakan gambar sudah dilakukan oleh Leonardo da Vinci dan Pelukis Sandro Botticelli.
Interpretasi visual ternyata bisa menyibak tabir psychodynamic psychology yaitu "psychological forces" di balik perilaku orang, feelings, emosi dan sudut pandang.
Psychoanalytic Sigmund Freud menggunakan istilah "psychodynamics" sebagai proses berpikir yang digerakan oleh "psychological energy flows" alias libido yang bersarang di dalam otak.
Gabungan teori Rorschach, pscychoanalytic Freud, dan developed ink blot test menyimpulkan prognosis sebagai berikut:
Seni Instalasi Bambu "Getah Getih" berfungsi sebagai "projection test" bagi Ahokers. Dia membuka tabir emosi tersembunyi dan konflik batin Ahokers yang paling dalam. Sulit dinisbikan, ternyata mereka truly maniak s*x. Sakit Jiwa.
Penulis: Zeng Wei Jian